Respon Cepat, Puskesmas Banyuanyar Lakukan Penanggulangan DBD

Patrolihukum.net // Probolinggo —- Puskesmas Banyuanyar bersama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, lintas sektor terkait dan tenaga pendukung melakukan PE (Penyelidikan Epidemiologi), Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan fogging, Sabtu (30/3/2024).

Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Puskesmas Banyuanyar ini dilakukan sebagai bentuk respon cepat pasca adanya berita kematian anak Sekolah Dasar (SD) dikarenakan penyakit DBD.

Kegiatan ini disupport penuh dan mendapatkan dukungan luar biasa dari Plt Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo dr Nina Kartika dan tim Dinkes Kabupaten Probolinggo.

Penanggulangan DBD ini melibatkan tim internal Puskesmas Banyuanyar (Kepala Puskesmas drg Kurnia Indah, surveilans, tenaga kesehatan (nakes) Desa Gunung Geni dan pelaksana program promosi kesehatan) yang bertugas melakukan koordinasi dan komunikasi terkait kegiatan PE (Penyelidikan Epidemiologi) penyebab suatu kematian dan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).

Tidak ketinggalan lintas sektor terkait mulai dari Camat Banyuanyar Hary Tjahjono, Kepala Desa dan Perangkat, kader, Kepala SDN Banyuanyar Kidul 1) yang bertugas melakukan komunikasi dan koordinasi serta memberikan dukungan bagi pelaksanaan PE, PSN dan fogging di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Serta tenaga pendukung (tim Dinkes dan tim fogger Puskesmas Maron) yang bertugas memberikan dukungan yang sangat luar biasa untuk pelaksanaan fogging di titik yang telah ditetapkan.

Plt Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo mengatakan fogging hanya akan membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik nyamuk besuk atau lusa akan menjadi nyamuk dewasa.

“Pencegahan yang sangat penting adalah memastikan jentik-jentik Aedes Aegypti bisa diberantas dengan cara cek jentik di sekitar sekolah dan rumah dengan gerakan bersama pemberantasan sarang nyamuk yang bertelur di kaleng-kaleng, genangan air, kamar mandi dan lain-lain yang menyediakan media air bersih,” katanya.

Sementara Kepala Puskesmas Banyuanyar drg Kurnia Indah menyampaikan kegiatan ini bermanfaat untuk memberikan respon cepat terhadap penanganan DBD serta melakukan penelusuran latar belakang penderita DBD mulai dari hasil diagnosis, tempat tinggal, riwayat perjalanan, kegiatan sehari-hari dan melakukan pengecekan tempat perindukan baik di sekolah, rumah penderita dan tetangga radius 100 meter.

“Selain itu untuk mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut. Sekaligus sebagai tindakan penanggulangan yang perlu dilakukan di wilayah sekitar tempat tinggal penderita DBD,” ujarnya.

Menurut Kurnia, upaya yang efektif untuk mencegah DBD adalah dengan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Yaitu upaya yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan sarang nyamuk (Aedes Aegypti) yang menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk penyebab DBD melalui 3M Plus yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur.

“PLUS yang dilakukan antara lain menghidari gigitan nyamuk, tidur menggunakan kelambu, menggunakan lotion anti nyamuk, memelihara ikan di tempat penampungan air (ikanisasi) dan penggunaan Abate,” jelasnya.

“Kegiatan ini diharapkan dapat melokalisir penularan dan penyebaran penyakit DBD secara cepat dan melakukan edukasi kepada masyarakat secara berkelanjutan,” pungkasnya.

(Edi D/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *