Menu

Mode Gelap
TNI AD Berjuang Bersama Rakyat, Kodim 0820 Peringati Hari Juang Ke-79 Polsek Widang Tingkatkan Patroli di Perbatasan Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Advokat Muda Salamul Huda Nahkodai GP Ansor Kota Probolinggo Masa Khidmat 2024-2029 88 Karateka Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat Kodim 1009/Tanah Laut Peringatan Hari Juang Kartika TNI AD Ke-79, Dandim Tanah Laut Ajak Rakyat Bersama TNI Jaga NKRI HUT Ke-10 Sanggar Seni Reog Singo Lawu: Dukungan PKB Marelan

Berita

Rusia Bisa Gantikan DJI Mavic dengan Drone Penguntit Tahan Peperangan Elektronik

badge-check

Patrolihukum.net // Ekaterinburg, Rusia – Sebuah perusahaan teknologi berbasis di Ekaterinburg telah mengumumkan pengembangan sebuah drone ringan baru bernama “Stalker”, yang disajikan sebagai alternatif untuk drone DJI Mavic yang banyak digunakan saat ini. Drone “Stalker” ini diklaim memiliki ketahanan terhadap peperangan elektronik (EW), menjadikannya alat yang sangat berguna di medan perang modern.

Menurut pernyataan dari perusahaan tersebut, “Stalker” memiliki kemampuan untuk beroperasi tanpa terganggu oleh sistem EW konvensional, yang sering kali digunakan untuk mencegat dan mengacaukan operasi drone. Fitur ini memberikan keunggulan signifikan bagi militer dalam situasi pertempuran di mana teknologi EW semakin umum digunakan.

Rusia Bisa Gantikan DJI Mavic dengan Drone Penguntit Tahan Peperangan Elektronik

“Drone ‘Stalker’ dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan di medan perang, termasuk kemampuan untuk tetap beroperasi di bawah gangguan elektronik yang berat,” ujar juru bicara perusahaan. “Ini menjadikan ‘Stalker’ pilihan ideal untuk pengawasan dan misi penguntitan di lingkungan yang penuh ancaman elektronik.”

Drone baru ini dijadwalkan untuk menjalani uji coba di Ukraina sebelum memasuki tahap produksi massal. Uji coba ini akan menilai kemampuan operasional “Stalker” dalam kondisi medan perang yang nyata, memberikan umpan balik penting bagi pengembang sebelum drone ini diluncurkan secara luas.

Pengembangan “Stalker” datang di tengah meningkatnya ketergantungan pada drone di medan perang modern, di mana kemampuan untuk menghindari deteksi dan gangguan elektronik menjadi semakin penting. DJI Mavic, yang telah menjadi standar dalam penggunaan drone komersial dan militer, diketahui rentan terhadap sistem EW, sehingga membuat kebutuhan akan alternatif yang lebih tahan gangguan semakin mendesak.

Dengan pengembangan ini, Rusia berharap dapat memperkuat kemampuan pengawasan dan penguntitan militernya, serta mengurangi ketergantungan pada teknologi drone asing yang rentan terhadap ancaman peperangan elektronik. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Miris. Anggaran Kesehatan Begitu Besar Namun Fasilitas Puskesmas Bualemo Barang Rongsokan.

12 Juli 2025 - 09:30 WIB

Miris. Anggaran Kesehatan Begitu Besar Namun Fasilitas Puskesmas Bualemo Barang Rongsokan.

Kapolres Morowali Utara pimpin apel kesiapan pengamanan Pilkades serentak

11 Juli 2025 - 13:17 WIB

Kapolres Morowali Utara pimpin apel kesiapan pengamanan Pilkades serentak

Turnamen Sepak Bola Kapolres Cup tahun 2025 di Bungku Utara resmi ditutup

6 Juli 2025 - 20:57 WIB

Turnamen Sepak Bola Kapolres Cup tahun 2025 di Bungku Utara resmi ditutup

Halo Apa kabar Dugaan Guru SMP 3 Lecehkan Anak Di Bawah Umur, Terkesan APH Mati Suri.

6 Juli 2025 - 16:13 WIB

Halo Apa kabar Dugaan Guru SMP 3 Lecehkan Anak Di Bawah Umur, Terkesan APH Mati Suri.

Prabowo dan Pangeran MBS Sepakat Perkuat Kerja Sama Strategis Global

4 Juli 2025 - 15:41 WIB

Prabowo dan Pangeran MBS Sepakat Perkuat Kerja Sama Strategis Global
Trending di Internasional