Terapi Pijat Unik ala M Chusnul Chuluq, Pengacara yang Sembuhkan Gangguan Jiwa

Kesehatan95 Dilihat

Tuban – Jika Anda memiliki keluarga atau teman yang mengalami stres atau gangguan jiwa, Desa Kembangbilo di Kecamatan Kota, Kabupaten Tuban, bisa menjadi tujuan alternatif untuk mencari pengobatan. Di sana, seorang pengacara bernama M Chusnul Chuluq (43) dikenal memiliki kemampuan unik dalam terapi pijat untuk menyembuhkan gangguan jiwa.

Sejak memulai praktiknya pada tahun 1998, M Chusnul Chuluq telah menangani lebih dari 800 pasien dari berbagai daerah di Indonesia, semuanya tanpa memungut biaya.

“Saya mulai membantu orang stres dan gangguan jiwa sejak 1998. Ini murni niat membantu orang yang sedang susah,” ujar Chuluq saat ditemui di rumahnya, Sabtu (14/12/2024).

Teknik Terapi Pijat untuk Gangguan Jiwa

Menurut Chuluq, banyak gangguan jiwa yang disebabkan oleh sumbatan aliran darah dalam tubuh. Dengan teknik pijatan khusus yang dia miliki, sumbatan tersebut bisa diatasi sehingga pasien dapat sembuh.

“Sebagian besar pasien yang datang mengalami gangguan karena ketidakmampuan mereka mencapai sesuatu yang diinginkan. Hal ini membuat pikiran kacau hingga memicu gangguan jiwa,” jelasnya.

Rata-rata pasien gangguan jiwa yang ditanganinya bisa sembuh dalam waktu dua minggu hingga satu bulan. Namun, untuk pasien stroke, penyembuhan bisa dilakukan hanya dalam dua hingga tiga hari.

Kasus yang lebih sulit, menurut Chuluq, adalah pasien yang mengalami gangguan jiwa akibat pengaruh makhluk halus. Dalam kondisi seperti ini, selain terapi pijat, diperlukan proses ruwatan untuk mengembalikan kondisi pasien.

Keahlian yang Diturunkan dari Sang Ayah

Chuluq mengungkapkan bahwa keahlian ini diwarisi dari ayahnya, HM Khusnan, yang juga seorang terapis. Ia belajar langsung dari sang ayah, yang memberinya amalan khusus untuk dibaca setelah salat. Dengan disiplin dan dedikasi, Chuluq kini mampu membantu banyak orang melalui metode ini.

Saat melakukan terapi, pijatan dilakukan di bagian tubuh tertentu yang dianggap memiliki sumbatan. Dengan dibarengi mantra khusus, ia memulai proses pemijatan hingga pasien menunjukkan tanda-tanda kesembuhan.

Kini, pria yang juga seorang bapak dari tiga anak ini terus menjalankan pengabdiannya, melayani pasien dari berbagai kalangan tanpa pamrih. “Selama saya mampu, saya akan terus membantu mereka yang membutuhkan,” tutup Chuluq.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *