Kontroversi Pembukaan Popda Jatim: LSM LIRA Jatim Soroti Pengusiran Wartawan di Bangkalan

**Bangkalan, Jawa Timur, Rabu (6/11/2024)** — Sebuah video viral di TikTok memperlihatkan reaksi keras dari Mahmudi Ibnu Khatib, Sekretaris Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jawa Timur, terkait insiden pengusiran wartawan saat acara pembukaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jawa Timur di Kabupaten Bangkalan. Dalam video tersebut, Mahmudi mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap panitia dan petugas yang menghalangi jurnalis dari berbagai komunitas untuk meliput acara yang berlangsung pada Selasa malam, 5 November 2024.

Mahmudi menceritakan bahwa meskipun dirinya sudah hadir di lokasi, dirinya memilih untuk memberi ruang kepada masyarakat yang hadir lebih awal. Ia kemudian menemui wartawan dari berbagai komunitas di Kabupaten Bangkalan yang hendak meliput acara tersebut. Namun, menurut Mahmudi, para wartawan tersebut tidak diperbolehkan masuk oleh petugas penjaga pintu, meskipun mereka datang untuk meliput dan melihat kemegahan Popda yang diselenggarakan di wilayah tersebut.

“Saya sudah masuk terlebih dahulu, tetapi ketika saya melihat banyak wartawan yang tidak diperbolehkan masuk, saya merasa harus membantu mereka. Mereka adalah jurnalis dari komunitas yang ada di Kabupaten Bangkalan, dan mereka berhak untuk meliput,” kata Mahmudi dalam video tersebut.

Mahmudi kemudian melakukan upaya lobi dengan petugas, menjelaskan bahwa wartawan tersebut datang untuk meliput acara yang penting bagi masyarakat. Sayangnya, respon dari petugas dan panitia acara tidak sesuai harapan. Wartawan yang hadir justru diusir dan tidak diberi akses untuk meliput acara tersebut.

Dalam video tersebut, Mahmudi menyampaikan kekecewaannya terhadap pengusiran tersebut dan mengkritik ketidakmampuan panitia Popda serta petugas protokol dalam mengelola acara dan memberikan fasilitas kepada wartawan. Menurutnya, tindakan pengusiran tersebut menunjukkan kurangnya koordinasi antara panitia dan petugas dengan pihak media yang seharusnya mendapat perlakuan yang baik.

“Pengusiran terhadap wartawan ini sangat memalukan. Wartawan seharusnya difasilitasi dengan baik karena mereka adalah bagian penting dari keberhasilan sebuah acara. Saya mendukung sepenuhnya pemerintah provinsi Jawa Timur dan PJ Bupati Bangkalan, namun saya juga meminta agar tindakan tegas diambil terhadap panitia dan petugas yang tidak kooperatif,” tambahnya.

Mahmudi juga menuntut agar Gubernur Jawa Timur, Adi Karyono, segera menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam insiden ini. Ia meminta agar Kabag Protokol Provinsi Jawa Timur yang dinilai tidak profesional dalam menangani permasalahan ini segera diberhentikan dari jabatannya. Selain itu, Mahmudi juga menekankan bahwa koordinasi antara pemerintah kabupaten dan panitia harus lebih baik di masa mendatang untuk menghindari kejadian serupa.

“Dalam sebuah acara besar seperti Popda, koordinasi yang baik antara panitia provinsi, kabupaten, dan petugas sangatlah penting. Ini adalah pelajaran berharga untuk ke depannya, agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” ujarnya.

Insiden ini menambah sorotan terhadap pelaksanaan Popda Jawa Timur di Bangkalan, dan menjadi bahan perbincangan di kalangan jurnalis dan masyarakat luas. Banyak yang berharap agar peristiwa ini menjadi cermin bagi penyelenggara acara untuk lebih menghargai peran media dalam mendukung kesuksesan acara-acara serupa di masa depan.

(Edi D/Tim/Red/**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *