Jakarta – Dalam upaya memperkuat armada lautnya, TNI AL akan segera menerima dua unit kapal perang canggih jenis Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) atau Offshore Patrol Vessel (OPV) dari galangan kapal Fincantieri, Italia. Pengiriman dijadwalkan dimulai pada Januari 2025, dengan target kapal pertama tiba di Indonesia pada pertengahan tahun yang sama.
KSAL menyampaikan pentingnya percepatan pengiriman kapal ini untuk meningkatkan kemampuan patroli TNI AL di wilayah perairan Indonesia. Pendanaan proyek tersebut telah dituntaskan melalui pinjaman dari BNP Paribas, dengan nilai kontrak mencapai 1,18 juta euro atau setara Rp 20,3 triliun.
Menurut laporan dari situs aresdifesa.it, prosedur penyerahan kapal perang telah berjalan lancar. Kapal pertama, yang sebelumnya bernama Ruggiero di Lauria, kini resmi diberi nama KRI Brawijaya (BWJ) dengan nomor lambung 320. Kapal kedua, eks Marcantonio Colonna, diberi nama KRI Prabu Siliwangi (PBS) dengan nomor lambung 321. Keduanya akan bergabung dengan Satuan Kapal Eskorta (Satkor) TNI AL.
Kapal perang kelas Paolo Thaon di Revel ini dikenal memiliki kemampuan multiguna, mulai dari patroli maritim, operasi penyelamatan, hingga perlindungan sipil. Kapal ini juga dapat berfungsi sebagai kapal tempur garis depan dan memiliki spesifikasi yang setara dengan fregat jenis European Multi-Mission Frigate (FREMM).
Dalam siaran persnya, Fincantieri menyatakan bahwa kapal-kapal tersebut dirancang untuk menghadapi berbagai jenis ancaman di laut. Dengan teknologi modern dan sistem persenjataan yang canggih, kapal ini diharapkan dapat meningkatkan kekuatan pertahanan maritim Indonesia sekaligus memperkuat pengamanan wilayah perairan nasional.
Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kemampuan armada laut TNI AL demi menjaga kedaulatan wilayah dan menghadapi tantangan keamanan maritim di kawasan.
(Edi D/Red/*)