180 HARI DI TAHAN, AKTIVIS HMI BERJULUK SINGA PODIUM MUDA KABUPATEN BANGGAI, AKHIRNYA KEMBALI HIRUP UDARA BEBAS”

 

 

Banggai -Aktivis Vokal pegiat sosial Muttaqin Suling, S.Kom., M.H (Akin) Akhirnya bebas murni hari ini Rabu (24/1/2024) siang setelah ditahan selama total 180 Hari sejak ditahan di Rutan Polres Banggai Sejak 28 Juli 2023, lalu Pindah Ke Lapas Kelas II Luwuk Banggai Sejak 19 September 2023.

MS yang dikenal dengan gaya sopan santunnya, namun bisa berubah menjadi sangar bak Singa Mengaum Ketika berada diatas Mimbar atau Podium saat beliau Berorasi atau menjadi Orator dengan ciri Khasnya yang Lantang menyuarakan Kepentingan Rakyat atau Ummat hingga menjadi Idola Aktivis muda sampai saat ini, tokoh Muda Sederhana ini disangkakan dengan Pasal 44 Ayat (1) dan Ayat (4) UU PKDRT.

Pasal yang dijeratkan pada Muttaqin Suling, merupakan Pasal yang berlebihan dan terkesan dipaksakan bagi seorang Aktivis yang Vokal.

Pasal yang terkesan dipaksakan tersebut untuk menjerat adanya Kekerasan Fisik yang berlebihan oleh Pelaku kepada Korban Pelapor, Namun Kebenaran sejati itu hadir di dalam Fakta – fakta Persidangan yang nampak berpihak Kepada Muttaqin Suling, dimana awalnya beliau didakwakan dengan Pasal yang Ancamannya kurungan Penjara selama 5 Tahun 4 Bulan, setelah melalui tahapan persidangan, maka Jaksa Penuntut Umum memberikan Tuntutan 1 Tahun kepada beliau, Kemudian apa yang dituduhkan adanya kekerasan tersebut tidak bisa sepenuhnya dibuktikan oleh 3 orang Saksi Korban yang dihadirkan, namun sayang mereka semua yang tidak Melihat Langsung dan tidak berada di TKP saat Pertemuan MS dan DA di tanggal (17/4/2023), Akhirnya dengan beberapa pertimbangan Hukum yang berkeadilan maka Yang Mulia Hakim Ketua dalam Persidangan yang terhormat itu menjatuhkan Vonis yang sangat rendah dengan Putusan 6 (Enam) Bulan (total 180 Hari) di Potong masa Penahan MS yang hampir sekitar 2 (Dua) bulan di rutan Polres Banggai dan Hampir kurang lebih 3 (Tiga) bulan ditahan di Lapas Kelas II B Luwuk Banggai jadi nyaris Aktivis berdarah Bugis Saluan tersebut hanya menjalani sisa hampir 1 (Satu Bulan) lebih sedikit beliau menjalani masa Penahan di tempat yang sama yaitu LP Kelas II Luwuk Banggai dengan Rutinitas Ibadah dan Menulis beberapa Kajian Religius dan sempat membuat satu lagu Religius dengan Judul RINDU HADIRMU di Mushollah Polres Banggai “Ia benar kami adalah Warga Negara yang taat Asas menghormati Proses Hukum dan mengisi dengan ha-hal Positif selama menjalani Proses Hukum yang kami Hadapi, dan Kami tidak merasa kecewa atas perlakuan kepada diri kami yang terkesan di Kriminalisasi secara Hukum, namun kami tetap tegak berdiri tanpa harus menundukkan kepala karena Bukan Seorang pelaku NARKOBA Atau KORUPTOR yang mencuri Uang Rakyat, tapi Hanyalah Korban Fitnah dan Perlakuan Keji Oknum Oknum tertentu yang sudah kami Maafkan dan Ikhlaskan dalam Hati Biarlah mari kita Ambil Hikmah terbaiknya dan serahkan sepenuhnya kepada Yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat juga Maha Mendengar apa yang terjadi dihamparan muka Bumi Fana ini DIAlah yang akan menjadi Pengadil terbaik kelak, untuk Diri kami yang bukan siapa siapa ini selain hanya Hamba yang Hina dihadapan Allah S.W.T.” Ujar Muttaqin Suling Senyum khas beliau.

Beliau akan tetap eksis seperti biasa menjadi pegiat media sosial dan akan selalu hadir dalam berbagai Advokasi dan membantu siapapun terkait kepentingan beragam untuk bersama sama mencari keAdilan yang terserak di Bumi BABASAL tercinta ini.

Bebasnya singa podium dari jeruji besi adalah syukur yang tak ternilai, Jalan kepemimpinan Muttaqin Suling sejauh ini adalah jalan penderitaan, ini bukanlah pilihan sebab menjadi Pemimpin di tengah masyarakat adalah memilih hidup menderita. Menyusuri segala kesulitan dan kesetiaan saat memperjuangkan nasib rakyat. Dicerca tak tumbang, dipuja tak tumbang, begitulah seorang Aktivis yang dijuluki singa podium tersebut dengan dirinya yang kental dengan karakter keberanian menghadapi apapun selama masih berada dijalan yang benar.

Ketika beliau Bebas Murni, beberapa Aktiifis dan teman-teman Seperjuangan bersama Keluarga dan juga Hadir Kedua Putranya Zafran dan Zavier (Apong & Aping) nampak menjemput beliau dengan penuh Haru dan Suka Duka atas Perjuangan Prinsif yang beliau Hadapi dengan tenang dan tegar namun menjadi ujian terberat beliau selama ini.

Itulah mengapa kehadiran beliau begitu rentan diserang juga bergelut dengan badai yang menerpa bahkan penghinaan terhadap harga diri, namun seiring itu juga Ka Akin sapaan beliau tetap kokoh dan kuat bagaikan gunung yang menancap di bumi yang mengalir dan banjir prestasi dan Aer Mata Perjuangan. Makasih Kepada Semua Pihak yang sudah banyak membantu kami dan melihat serta menjaga ke dua Putra kami yang masih kecil-kecil yang menjadi Beban Pikiran selama Beliau ditahan Alhamdulillah Dua Putranya menjadi Pelepas Rindu Aktivis Penyanyang Anak-Anak yang tidak sanggup membendung Aer Mata sang orator yang jatuh tertumpah basah dalam dekapan dan Pelukan erat Kedua Putranya tercinta. (*sms)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *