Ampelgading, kabupaten Malang – Sungguh malang nasib Bunga 24 (nama samaran), seorang gadis di kecamatan Ampelgading kabupaten Malang provinsi Jawa Timur, menjadi pelampiasan nafsu bejat dari abang iparnya.

Bunga adalah gadis Dusun yang lugu, ia tinggal serumah bersama kakak kandung dan Abang iparnya, bunga digagahi oleh sang Abang ipar berinisial GT (45) hingga akhirnya kini bunga harus menanggung malu karena berbadan dua (hamil) akibat persetubuhan tersebut.
Ramai dibicarakan masyarakat karena konon katanya, bunga telah melahirkan bayi perempuan tanpa ada kejelasan siapa yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan masa depan bayinya.
Sebelum melahirkan bayi, bunga sempat menggegerkan warga karena kehamilanya tanpa suami, kemudian bunga dicarikan suami pengganti oleh tokoh masyarakat setempat untuk menutup aib keluarganya sekaligus penanggung jawab calon bayinya, namun nasib baik tampaknya belum berpihak kepada bunga, sang suami pun akhirnya pergi meninggalkan bunga.
Lanjut, Kepala Dusun (Kasun) setempat membenarkan adanya cerita yang sempat menggegerkan warganya itu, ia mengakui sempat didesak warganya untuk segera menyelesaikan masalah tersebut, karena warga menilai perbuatan tersebut merupakan tindakan asusila dan dinilai mencemarkan lingkungan.
“Iya benar, masalah itu awalnya sudah kami selesaikan, kami sudah kumpulkan yang bersangkutan bersama tokoh masyarakatnya, alhasil kakak kandung enggan dicerai suaminya akhirnya disepakati sebuah solusi damai dengan cara mencarikan si bunga (red) suami pengganti sebagai penanggung jawab dari calon bayinya dan menutup aibnya, si bunga sudah dinikahkan dengan pria lain, namun tampaknya belum ada kecocokan, akhirnya sang suami pergi meninggalkan bunga, suaminya sempat menemui saya lebaran kemarin untuk minta dikumpulkan lagi, supaya segera ada kejelasan status rumah tangga mereka,” ungkap kasun.
Lebih lanjut tim awak media ini menemui sang suami pengganti dan mempertanyakan perihal kepergiannya meninggalkan bunga, ia mengaku kecewa karna sejak awal menikah sampai bunga melahirkan bayi, bunga tidak mau disentuh oleh suami sahnya. Sang suami mengaku sudah berusaha keras untuk mencoba beradaptasi dengan bunga dan keluarganya, namun usahanya kandas.
“Saya sangat kecewa, kata pak Mudin yang menjodohkan kami, si bunga mau jadi istri saya, kenyataanya sejak selesai ijab kabul sampai sekarang si bunga tidak mau saya sentuh, yang anehnya lagi, walau sudah jadi istri saya, dia masih mau nyusul Abang ipar yang menghamilinya ke kebun untuk mencari rumput, saya kan jadi tersinggung, sekarang saya minta pak Mudin untuk segera bertanggung jawab menyelesaikan masalah saya” ujar KH (40).
Sang suami KH (40) berharap segera ada kejelasan statusnya, pasalnya ia menikah secara sah melalui pemerintah desa, ia pun memiliki buku nikah yang sah, dari kantor urusan agama (KUA) setempat. Ia hawatir kesulitan untuk menikah dengan wanita lain jika statusnya tidak segera dibersihkan, ia pun mengaku terlanjur menanggung malu karna telah menikahi wanita hamil.
“Lebih kurang 1-2 Minggu setelah menikah dengan saya masak sudah lahir bayinya, katanya sebelum menikah hamilnya baru 7 bulan, kok sudah lahir?, katanya si bunga mau jadi istri saya kok kenyataanya disentuh saja tidak mau? Kalau seperti ini saya seperti orang yang dibohongi, setatus saya kan jadi tidak jelas” sesal KR (40).
Kapolsek Ampelgading AKP Budi Mulyono S.H. saat dikonfirmasi via WhatsApp mengatakan, bahwa masalah ini akan segera diselesaikan di tingkat desa secara kekeluargaan terlebih dahulu.
“Masalah ini akan dibawa ditingkat desa dulu, karna sudah terjadi nikah sah dengan orang lain, kalau korbannya belum menikah dengan orang lain mungkin kita masih pikir pikir” kata Kapolsek, Minggu 28 April 2024.
(Dir/tim/red/**)