Pelayanan Puskesmas Teku yang Buruk Diduga Mengakibatkan Kematian Bayi

**Banggai** – Salah satu warga Desa Pangkalasean Baru, Kecamatan Balantak Utara, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, mengungkapkan kekesalannya terkait pelayanan Puskesmas Teku yang dianggap kurang maksimal. Hal ini, menurut warga tersebut, menyebabkan calon cucunya meninggal dunia.

Insiden ini bermula pada Sabtu, 22 Juni 2024, sekitar pukul 07.00 WITA, ketika keluarga Muliyanti Dilao membawa pasien yang akan melahirkan ke Puskesmas Teku. Setibanya di puskesmas, pasien langsung mendapatkan pelayanan. Namun, setelah 24 jam, proses persalinan tidak menunjukkan kemajuan, sehingga keluarga pasien mulai cemas dan bertanya kepada petugas puskesmas tentang perkembangan pasien. Petugas puskesmas meyakinkan bahwa pasien dan janinnya dalam kondisi baik-baik saja.

Namun, rasa cemas keluarga meningkat sehingga mereka meminta dilakukan USG untuk mengetahui kondisi janin. Petugas puskesmas dengan santai mengatakan bahwa USG tidak diperlukan karena kondisi pasien dan janin dianggap baik. Salah satu petugas yang piket malam bahkan terlihat tidur pada pukul 01.00 malam saat keluarga pasien membangunkannya untuk memeriksa cairan dari ibu hamil tersebut. Petugas tersebut hanya memberikan jawaban singkat dan kembali tidur tanpa melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Pada Minggu pagi, pukul 05.00 WITA, keluarga pasien kembali meminta dilakukan USG karena kecemasan yang semakin memuncak. Akhirnya, USG dilakukan dan pada waktu menjelang Sholat Maghrib, keluarga mendapat kabar yang kurang menyenangkan bahwa kondisi bayi dalam kandungan melemah dan harus segera dirujuk ke RSUD Luwuk.

Setibanya di RSUD Luwuk, petugas medis langsung melakukan pemeriksaan dan menyatakan bahwa bayi dalam kandungan telah meninggal dunia.

“Kami sangat terpukul dan sedih atas kejadian ini. Kami sangat menyesali kelalaian petugas puskesmas yang tidak memberikan tindakan yang diperlukan. Petugas piket hanya tidur dan pemeriksaan hanya dilakukan pagi dan sore, tanpa memantau kondisi denyut jantung bayi yang sudah melemah,” ujar keluarga pasien.

Keluarga berencana mengadukan kelalaian ini kepada Kepala Dinas Kesehatan agar tindakan tegas dapat diambil terhadap para petugas yang bertanggung jawab.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Puskesmas Teku belum memberikan tanggapan resmi meskipun telah dihubungi melalui pesan singkat.

Kami berharap pihak terkait segera mengambil tindakan atas kelalaian ini agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

(Bersambung…!)
LP. Red/tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *