Patrolihukum.net // Probolinggo – Sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas serta pemahaman anggota dalam mengelola koperasi secara profesional dan transparan, Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Sehat Sumberasih menggelar kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) perkoperasian selama dua hari, yakni pada Selasa dan Rabu (10–11/6/2025).
Kegiatan yang dipusatkan di aula Koordinator Wilayah (Korwil) Bidang Pendidikan dan Kebudayaan (Bidikdaya) Kecamatan Sumberasih ini mengusung tema “Peningkatan Kompetensi Anggota untuk Terciptanya KPRI yang Sehat dan Mensejahterakan.”

Sebanyak 64 peserta dari 32 lembaga pendidikan tingkat TK, SD, SMP, dan SMA di wilayah Kecamatan Sumberasih turut ambil bagian dalam diklat ini. Setiap lembaga mengirimkan dua wakil, yakni Bendahara BOS dan satu anggota koperasi yang belum pernah mengikuti pelatihan serupa.
Pemilihan Bendahara BOS sebagai peserta bukan tanpa alasan. Mereka dianggap memiliki posisi strategis dalam pengelolaan arus kas sekolah. Dalam kondisi tertentu, apabila dana BOS belum cair, koperasi bisa menjadi solusi jangka pendek melalui skema pinjaman. Selain itu, diklat ini bertujuan agar para Bendahara BOS mampu memahami penatausahaan keuangan sekolah dengan lebih baik, terutama dalam hal pengeluaran dan pemasukan.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Korwil Bidikdaya Kecamatan Sumberasih, Maini Yudiningsih selaku Pembina KPRI Sehat Sumberasih; Ketua PK-PRI Kabupaten/Kota Probolinggo, Edy Supangkat; Pengawas Koperasi dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo, Josef Teguh Sulaksono; serta Ketua KPRI Sehat Sumberasih, Asis, beserta seluruh jajaran pengurus.
Para peserta mendapatkan berbagai materi substantif, seperti pemahaman cara membaca neraca koperasi yang disampaikan oleh Josef Teguh Sulaksono, serta materi mengenai jati diri koperasi dari Ketua PK-PRI, Edy Supangkat. Selain itu, ada pula sesi mengenai transparansi manajemen keuangan sekolah yang dipaparkan oleh Pembina KPRI, Maini Yudiningsih, dan sesi internal mengenai dinamika pengelolaan koperasi dari para pengurus KPRI Sehat Sumberasih sendiri.
Ketua KPRI Sehat Sumberasih, Asis, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan utama untuk memperdalam pemahaman anggota mengenai prinsip dan jati diri koperasi, serta meningkatkan kemampuan teknis dalam membaca laporan pertanggungjawaban dan neraca keuangan koperasi.
“Harapan kami, anggota koperasi ke depan memiliki pemahaman lebih dalam mengenai struktur dan isi laporan keuangan koperasi. Dengan begitu, mereka bisa memberikan kontrol dan masukan yang konstruktif kepada pengurus maupun pengawas. Karena koperasi yang sehat tidak hanya bergantung pada pengawasan internal, tetapi juga pada partisipasi aktif anggotanya,” terang Asis.
Ia menambahkan bahwa koperasi yang sehat dan mensejahterakan hanya bisa terwujud bila ada sinergi antara pengurus, pengawas, dan anggota. Oleh sebab itu, peningkatan kompetensi menjadi hal mutlak dalam menjawab tantangan koperasi di era modern.
Senada dengan itu, Pembina KPRI Sehat, Maini Yudiningsih, menegaskan pentingnya pelatihan ini dalam meningkatkan profesionalisme dan tata kelola koperasi yang akuntabel.
“Koperasi bukan sekadar organisasi ekonomi, tapi juga wadah pemberdayaan dan gotong royong. Maka pengelolaannya harus mengikuti prinsip transparansi dan modernisasi agar tetap relevan di era sekarang,” katanya.
Ia berharap, diklat ini tidak menjadi kegiatan seremonial belaka, melainkan menjadi momentum penting dalam penguatan sumber daya manusia koperasi.
“Kehadiran narasumber dari PK-PRI dan DKUPP Kabupaten Probolinggo merupakan bentuk nyata dari sinergi kelembagaan. Mari manfaatkan forum ini untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya agar koperasi kita semakin kuat dari sisi kelembagaan maupun SDM,” tutup Maini.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan KPRI Sehat Sumberasih semakin kokoh dalam menjalankan fungsi sosial-ekonominya, serta mampu menjadi model koperasi yang sehat dan berdaya saing di Kabupaten Probolinggo.
(Bambang)