Probolinggo // Patrolihukum.net – Pemerintah Desa Asembagus terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pelayanan dasar bagi masyarakat, salah satunya melalui pengelolaan air bersih. Dalam upaya mewujudkan distribusi air bersih yang lebih adil dan berkelanjutan, Pemdes Asembagus menggelar sosialisasi penggunaan air bersih serta pemasangan meteran air bagi seluruh rumah warga.
Kegiatan ini berlangsung di balai desa setempat dan dihadiri oleh Kepala Desa Asembagus, Ali Ibang Fansuri, jajaran perangkat desa, pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta warga masyarakat pengguna layanan air bersih.

Dalam sambutannya, Kades Ali Ibang Fansuri menegaskan bahwa air bersih yang selama ini disalurkan ke rumah-rumah warga telah melalui proses pengelolaan yang sesuai standar kelayakan. Ia juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan air secara bijak dan membayar retribusi tepat waktu demi keberlangsungan pelayanan.
“Saat ini air bersih sudah dikelola dengan baik dan sesuai standar. Kami mendorong masyarakat untuk menggunakan air secara bijak, membayar retribusi dengan tertib, serta rutin memantau kondisi meteran air masing-masing,” ujar Ali Ibang.
Salah satu kebijakan penting yang diperkenalkan dalam sosialisasi tersebut adalah pemasangan meteran air di setiap rumah. Langkah ini dimaksudkan untuk mengatasi ketimpangan penggunaan air dan mencegah pemborosan. Dengan adanya meteran, penggunaan air dapat dicatat secara akurat, sehingga pembayaran dilakukan secara adil sesuai pemakaian.
“Dengan meteran, pemakaian bisa lebih terkontrol. Ini juga bentuk keadilan karena semakin tinggi pemakaian, maka tagihan disesuaikan. Kami ingin memastikan semua warga mendapat akses air yang cukup dan setara,” terang salah satu perwakilan dari BUMDes Asembagus.
Adapun tarif air bersih yang diberlakukan sangat terjangkau, yaitu Rp1.000 per 1.000 liter atau hanya Rp1 per liter. Warga juga diminta untuk segera melaporkan apabila terjadi lonjakan tagihan yang tidak wajar, agar petugas dapat segera memeriksa kemungkinan adanya kebocoran atau kerusakan pada sambungan.
Untuk menjaga transparansi dan memudahkan pengawasan, pemasangan meteran air dilakukan di bagian depan rumah warga. Kebijakan ini mendapat respons positif dari masyarakat yang menyambut baik upaya Pemdes Asembagus dalam memperbaiki sistem layanan air bersih.
Meski di tengah tantangan anggaran dari pemerintah pusat, Pemdes Asembagus tetap berkomitmen melanjutkan pembangunan infrastruktur air bersih. Saat ini, empat dari tujuh tandon air yang direncanakan telah selesai dibangun dan mulai beroperasi, memberikan suplai air bersih yang lebih memadai bagi warga desa.
Sosialisasi ini juga menjadi forum interaktif antara warga dan pemerintah desa. Sesi tanya jawab dimanfaatkan masyarakat untuk menyampaikan berbagai kendala, yang langsung ditanggapi secara terbuka oleh pihak desa dan pengelola BUMDes.
Acara ditutup dengan makan bersama dalam suasana kekeluargaan yang hangat, menandai kebersamaan di bulan Syawal dan mempererat hubungan antara pemerintah desa dan warganya.
Dengan program ini, Desa Asembagus tidak hanya menegaskan komitmennya terhadap pengelolaan air bersih yang lebih tertib dan merata, tetapi juga membuktikan bahwa pelayanan publik yang transparan dan berkelanjutan dapat dimulai dari desa.
(Bambang/)*