SURABAYA, Patrolihukum.net – Komitmen kuat terhadap pengembangan produk lokal terus ditunjukkan oleh Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris, bersama Ketua Umum Dekranasda Kabupaten Probolinggo, Ning Marisa Juwitasari Moh. Haris, SE. Keduanya hadir langsung dalam Pameran Batik Bordir & Aksesoris Fair 2025 yang digelar di Exhibition Hall Grand City Surabaya, Jumat (2/5/2025), guna memberi motivasi dan apresiasi kepada pelaku UMKM dari Kabupaten Probolinggo.
Keikutsertaan Kabupaten Probolinggo dalam ajang tahunan yang diinisiasi oleh Dekranasda Provinsi Jawa Timur ini menampilkan beragam produk unggulan lokal yang memiliki nilai seni dan ekonomi tinggi. Mulai dari batik khas seperti Batik Dewi Rengganis, Batik Randu 7, Batik Selowaty, dan Batik Ronggo Mukti, hingga produk kerajinan seperti Maringrang Art (kerang), bordir Cindy, Kaloka Ecoprint, Eruna Craft, Tenun Pasir Berbisik, hingga Nafiza Rajut turut meramaikan stand pameran.

Didampingi Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo sekaligus Ketua Harian Dekranasda, Taufik Alami, kehadiran Bupati Haris dan Ning Marisa disambut hangat oleh para pelaku UMKM yang merasa bangga atas perhatian langsung dari pimpinan daerah mereka.
Dalam keterangannya, Bupati Haris menegaskan bahwa kehadiran dirinya bukan sekadar simbolis, melainkan bentuk nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam mendampingi dan mendorong UMKM agar mampu naik kelas. Ia meyakini bahwa produk lokal Probolinggo memiliki potensi besar untuk menembus pasar nasional bahkan global.
“Ini bagian dari ikhtiar kami untuk mendukung pelaku UMKM agar terus meningkatkan kualitas dan daya saing. Tidak hanya di sisi produksi, tapi juga di aspek pelatihan, pembinaan, dan pemasaran,” ujar Bupati Haris.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Pemkab Probolinggo siap memfasilitasi seluruh kebutuhan pelaku UMKM, termasuk dalam hal branding dan promosi yang adaptif terhadap tren pasar.
Senada dengan itu, Ketua Umum Dekranasda, Ning Marisa, mengungkapkan rasa bangganya terhadap semangat dan kreativitas para pengrajin lokal yang tampil percaya diri dalam ajang nasional ini. Menurutnya, keikutsertaan ini bukan sekadar partisipasi, tapi wujud nyata dari eksistensi dan daya saing kerajinan Kabupaten Probolinggo di tengah gempuran produk modern.
“Kami hadir untuk memberi semangat. Ini momentum untuk memperkenalkan keindahan budaya dan kreativitas lokal kepada dunia. Kami ingin UMKM kita tidak hanya dikenal di Jawa Timur, tapi juga di kancah internasional,” tegas Ning Marisa.
Ia juga menambahkan bahwa produk UMKM bukan hanya soal keuntungan ekonomi, melainkan juga perwujudan dari identitas dan kekayaan budaya yang harus dilestarikan.
“Melalui kerajinan, kita bisa memperkuat jati diri daerah. Dekranasda akan terus mendorong agar pengrajin kita tetap berkarya, berinovasi, dan membuka pasar lebih luas,” ujarnya.
Kepala DKUPP, Taufik Alami, menyampaikan bahwa pameran ini menjadi wadah penting untuk mengukur dan mengevaluasi daya saing produk UMKM Kabupaten Probolinggo. Ia menyebut bahwa animo pengunjung cukup tinggi dan beberapa transaksi penjualan telah terjadi selama pameran berlangsung.
“Ini menunjukkan bahwa produk kita diminati pasar. Tinggal kita tingkatkan kualitas dan menyesuaikan dengan perkembangan tren konsumen,” jelasnya.
Taufik juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bupati Haris dan Ning Marisa atas dukungan moril dan kebijakan yang sangat membantu dalam mendorong UMKM untuk berkembang.
“Dukungan ini jadi energi baru bagi kami untuk terus maju, baik dalam hal desain, teknik produksi, hingga promosi,” imbuhnya.
Sebagai langkah lanjutan, DKUPP dan Dekranasda Kabupaten Probolinggo akan menyusun berbagai program strategis seperti pelatihan intensif, fasilitasi promosi online dan offline, serta penguatan branding produk agar semakin kompetitif di pasar nasional maupun global.
“Dengan sinergi yang solid antara pemerintah dan pelaku usaha, bukan hal yang mustahil bila produk-produk UMKM Kabupaten Probolinggo akan menjadi ikon Jawa Timur di panggung dunia,” pungkas Taufik.
(Bambang/*)