patrolihukum, Banyuwangi – Aktivis senior NU, yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Komunitas Nahdliyah Ukhwah (Foskanu), berikrar mendukung upaya Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, dalam mewujudkan kondusifitas Desa Pakel, Kecamatan Licin.
“Kami juga berterimakasih kepada Bapak Kapolresta, yang telah menjembatani, beriktikad baik dengan mengumpulkan stakeholder dan antara pihak yang berselisih, sehingga kondusifitas di Pakel, terus terjaga,” ucap Ketua Foskanu, H Abdillah Rafsanjani, Kamis (6/6/2024).
Untuk diketahui, pernyataan para pentolan GP Ansor, Banser dan Pagar Nusa era 90 an tersebut dicetus pada acara silaturahmi dan diskusi Foskanu yang digelar dikediaman H Abdillah, di Dusun Krajan, Desa Parijatah Kulon, Rabu (5/6/2024) kemarin.
Dalam tatap muka itu ditegaskan bahwa kegiatan sengaja digeber sebagai wadah peran serta kader NU Bumi Blambangan dalam mewujudkan kondusifitas jelang Pilkada Banyuwangi. Maka jangan heran, yang paling menjadi fokus pembahasan adalah fenomena masyarakat di Desa Pakel.
“Karena di Pakel terdapat masyarakat yang mengklaim hak milik tanah. Padahal, setahu kami tanah tersebut merupakan tanah negara,” ungkap Abdillah.
‘Sebagai wujud peran serta, kami berkomitmen akan terus menjaga kondusifitas dengan tetap mematuhi aturan pemerintah yang dalam hal ini terkait tanah dan BPN (Badan Pertanahan Nasional) sebagai lembaga yang memiliki kewenangan untuk menyelesaikan,” imbuhnya.
Seperti diketahui, setelah sekian lama dalam polemik, kini warga Desa Pakel, berduyun-duyun sepakat bermitra dengan PT Bumisari Maju Sukses (PT Bumisari). Atas inisiatif Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, perusahaan perkebunan tersebut juga memberikan tali asih sebesar Rp3 juta kepada masing-masing warga.
Sampai saat ini, tercatat sekitar 750 orang lebih telah sepakat menjadi mitra perusahaan milik Goenawan Soegondo itu. Selain tali asih, mereka diberi kesempatan untuk bekerja di Perkebunan. Tak berhenti disitu, warga juga berkesempatan melakukan aktivitas pertanian di bawah tanaman komoditas perkebunan.
(BF)