Menu

Mode Gelap
TNI AD Berjuang Bersama Rakyat, Kodim 0820 Peringati Hari Juang Ke-79 Polsek Widang Tingkatkan Patroli di Perbatasan Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Advokat Muda Salamul Huda Nahkodai GP Ansor Kota Probolinggo Masa Khidmat 2024-2029 88 Karateka Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat Kodim 1009/Tanah Laut Peringatan Hari Juang Kartika TNI AD Ke-79, Dandim Tanah Laut Ajak Rakyat Bersama TNI Jaga NKRI HUT Ke-10 Sanggar Seni Reog Singo Lawu: Dukungan PKB Marelan

Kuliner

75 Tahun, Pak Saeran Tetap Teguh Jualan Nasi Uduk Nikmat di Wonoasih

badge-check


					75 Tahun, Pak Saeran Tetap Teguh Jualan Nasi Uduk Nikmat di Wonoasih Perbesar

Patrolihukum.net // Kota Probolinggo — Di sudut Jalan Mastrip, tepat di utara Pasar Wonoasih, aroma gurih nasi uduk menyeruak setiap pagi. Warung sederhana berdiri berdampingan dengan penjual bunga dan bekas kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Wonoasih itu tampak selalu ramai. Tak heran, karena di sanalah “Nasi Uduk Putra Wonoasih” legendaris milik Pak Saeran, menjadi buruan warga setiap pagi.

Warung bongkar-pasang berukuran kecil itu mulai buka sejak pukul 06.00 WIB. Tak perlu menunggu lama, hanya dalam hitungan jam nasi uduk racikan tangan Pak Saeran itu sudah ludes diserbu pembeli. Menu yang ditawarkan sederhana namun menggugah selera — nasi uduk hangat lengkap dengan telur bali, tahu dan tempe goreng kecap (kering), perkedel kentang, bihun, sisiran mentimun, dan sambal khas yang pedasnya pas.

75 Tahun, Pak Saeran Tetap Teguh Jualan Nasi Uduk Nikmat di Wonoasih

75 Tahun, Pak Saeran Tetap Teguh Jualan Nasi Uduk Nikmat di Wonoasih

Semangkuk air mineral pun disediakan untuk melengkapi kehangatan sarapan pagi di warung yang ramai itu. Semua bisa dinikmati hanya dengan Rp8.000 — harga yang sangat bersahabat di tengah tingginya biaya hidup saat ini.

“Saya masak bersama dengan istri setiap pagi. Alhamdulillah masih kuat meski sudah tua,” ujar Pak Saeran, dengan senyum ramah yang khas.

Dari Pegawai Dinas Kesehatan Jadi Peracik Nasi Uduk

Siapa sangka, di balik tangan terampil itu, Pak Saeran dulu bukanlah seorang pedagang. Lelaki kelahiran Blitar ini merupakan mantan pegawai Dinas Kesehatan. Setelah pensiun, ia memutuskan untuk menekuni dunia kuliner dengan membuka warung nasi uduk — awalnya hanya sebagai kegiatan untuk mengisi waktu luang.

Namun tak disangka, racikan nasi uduknya justru menjadi favorit banyak warga. Kini, di usia 75 tahun, dengan 6 anak dan 11 cucu, Pak Saeran tetap terlihat bugar dan energik. Setiap pagi ia sudah sibuk menyiapkan bumbu dan lauk sebelum subuh tiba.

“Dulu awalnya coba-coba saja, ternyata banyak yang suka. Sampai sekarang alhamdulillah tetap laku,” ujarnya sambil menata lauk di atas piring-piring rotan kecil.

Warung Sederhana, Cita Rasa Tak Tergantikan

Meski tampil sederhana, Nasi Uduk Putra Wonoasih telah menjadi kuliner wajib pagi hari bagi warga sekitar, mulai dari pekerja pasar, pegawai kantoran, hingga pelajar. Banyak pembeli yang mengaku sudah bertahun-tahun menjadi pelanggan tetap.

Salah satu pelanggan, Rini (38), mengatakan dirinya hampir setiap pagi mampir untuk membeli nasi uduk Pak Saeran.

“Rasanya khas, sambalnya mantap, dan harganya murah banget. Kalau kesiangan, bisa kehabisan,” ujarnya sambil tertawa.

Cita rasa yang konsisten dan suasana hangat di warung kecil itu membuat nasi uduk Pak Saeran bukan sekadar menu sarapan, tetapi juga bagian dari kisah keseharian warga Wonoasih.

Warisan Kuliner yang Layak Dijaga

Kini, di usia senjanya, Pak Saeran berharap ada salah satu anak atau cucunya yang kelak mau meneruskan usaha sederhana ini. “Kalau saya sudah tidak kuat lagi, semoga ada yang nerusin. Sayang kalau sampai hilang,” ucapnya pelan.

Warung “Nasi Uduk Putra Wonoasih” bukan hanya tempat makan — tapi juga simbol ketekunan, kerja keras, dan dedikasi tanpa henti dari seorang pensiunan yang memilih untuk tetap produktif di masa tuanya.

Di tengah deru kendaraan di Jalan Mastrip setiap pagi, aroma nasi uduk buatan Pak Saeran terus mengingatkan warga bahwa kelezatan sejati tak selalu datang dari restoran besar, tetapi bisa dari sepinggan sederhana yang dibuat dengan sepenuh hati.

(Bambang/Red/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

15 Media Online Tegaskan: Kami Tidak Pernah Menguasai Media Lain!

28 September 2025 - 19:08 WIB

15 Media Online Tegaskan: Kami Tidak Pernah Menguasai Media Lain!

Redaksi Buka Suara: Kami Bukan Bagian dari Kelompok Tim Investigator

28 September 2025 - 17:49 WIB

Redaksi Buka Suara: Kami Bukan Bagian dari Kelompok Tim Investigator

Rahmania Risa Angkat Citra Sambal Rumahan Lewat Brand Nara Food

15 Juni 2025 - 12:01 WIB

Rahmania Risa Angkat Citra Sambal Rumahan Lewat Brand Nara Food

Bikang Cungkil Laris Manis di CFD Pasar Minggu Kota Probolinggo

20 Mei 2025 - 15:18 WIB

Kapolres Sumenep Lepas Personel BKO Pengamanan Pilkada 2024 di Tiga Wilayah Kepulauan

23 November 2024 - 03:01 WIB

Trending di Berita