Patrolihukum.net – Dunia internasional kembali diguncang oleh berbagai peristiwa yang mengemuka pada pekan ini, mulai dari serangan rudal oleh Yaman terhadap kapal perang Amerika Serikat hingga pemboman intensif oleh rezim Zionis di Suriah. Selain itu, terpilihnya Mohsen Paknejad, Menteri Perminyakan Iran, sebagai ketua sementara OPEC 2025 juga menjadi sorotan.
Serangan Rudal Yaman Terhadap 5 Kapal Perang AS
Menurut laporan televisi Al-Alam, Yahya Saree, Juru Bicara Militer Yaman, pada Selasa (10/12) malam mengumumkan bahwa angkatan bersenjata Yaman meluncurkan serangan rudal terhadap lima kapal perang AS. Target tersebut terdiri atas tiga kapal bantuan yang baru meninggalkan pelabuhan Djibouti dan dua kapal perusak di Teluk Aden.
Saree menyatakan serangan ini adalah bentuk balasan atas agresi Amerika di kawasan tersebut. Pihak AS hingga kini belum memberikan tanggapan resmi terkait klaim serangan tersebut.
Pemboman Besar-besaran oleh Zionis di Suriah
Pada Rabu (11/12) pagi, serangan udara oleh rezim Zionis dilaporkan menghantam wilayah Latakia dan Tartus, Suriah. Media lokal menyebutkan ledakan dahsyat terjadi akibat serangan ini, menghancurkan fasilitas militer strategis Suriah, termasuk bandara, tank, dan persenjataan rudal.
Menurut militer Israel, lebih dari 480 serangan udara telah dilancarkan ke Suriah hanya dalam dua hari terakhir. Serangan ini, menurut klaim Israel, bertujuan melemahkan kekuatan militer Suriah dan sekutunya.
Sikap Hizbullah dan Respons Internasional
Hizbullah Lebanon, melalui pernyataan resminya pada Selasa (10/12), mengecam keras serangan Zionis di Suriah. Organisasi ini menyerukan komunitas internasional, Dewan Keamanan PBB, serta negara-negara Islam dan Arab untuk bertindak tegas mendukung rakyat Suriah yang saat ini berada di tengah situasi kritis.
Di sisi lain, Inggris melalui Menteri Luar Negeri David Lammy menyatakan dukungannya terhadap serangan Israel. Lammy menyebut serangan tersebut sejalan dengan tujuan Inggris dalam membentuk masyarakat inklusif di kawasan.
Pasukan AS Tetap di Suriah
John Finer, Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS, mengonfirmasi bahwa pasukan AS akan tetap berada di Suriah. Menurutnya, kehadiran militer AS di wilayah tersebut masih diperlukan untuk menyelesaikan misi penting.
Penarikan Pasukan Prancis dari Chad Dimulai
Dalam perkembangan terpisah, Prancis memulai penarikan pasukannya dari Chad setelah bertahun-tahun terlibat dalam operasi militer di wilayah tersebut. Langkah ini menandai perubahan strategi militer Prancis di Afrika.
Berbagai peristiwa ini mencerminkan dinamika geopolitik yang terus berubah di Timur Tengah dan sekitarnya. Perkembangan lebih lanjut akan menjadi perhatian dunia internasional.
(Tim/Redaksi Patrolihukum.net)