Morowali – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mendampingi Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, menyaksikan secara langsung latihan 3 (tiga) Jet tempur Sukhoi Su-27/30 yang berhasil mendaratkan paksa (force down) pesawat asing yang memasuki wilayah udara nasional tanpa izin. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari Latihan Komando Gabungan (Kogab) TNI yang terintegrasi di kawasan Bandara PT IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah, Rabu (19/11/2025).

Salah satu rangkaian yang paling menarik perhatian adalah simulasi tindakan force down terhadap pesawat asing (Lasa X) yang terdeteksi melanggar batas kedaulatan udara Indonesia. Begitu radar pertahanan menangkap pergerakan mencurigakan tersebut, komando udara langsung menggerakkan tiga Sukhoi Su-27/30 dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin untuk mengejar dan melakukan intersepsi.
Ketiga pesawat tempur itu kemudian menjalankan seluruh prosedur sesuai aturan pertahanan udara nasional. Dengan manuver presisi dan komunikasi terukur, unsur TNI AU memastikan pesawat asing tersebut diarahkan untuk mendarat di fasilitas udara yang aman, mengingat pelanggar tetap memasuki wilayah Indonesia tanpa dokumen resmi seperti flight clearance dan security clearance.
Setibanya di darat, unsur Satpomau bersama prajurit Korpasgat bergerak cepat melakukan pengamanan ketat di sekitar lokasi pendaratan. Pemeriksaan awal terhadap pesawat dan awaknya dilakukan secara menyeluruh, sebelum proses pendalaman intelijen dilanjutkan untuk memastikan tujuan dan latar belakang penerbangan tersebut. Seluruh hasil pemeriksaan diserahkan kepada komando atas untuk penanganan lanjutan sesuai prosedur.
Dihadapan para awak media, Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) Marsdya TNI Andyawan Martono Putra menjelaskan bahwa penguatan infrastruktur dan kelembagaan di setiap titik strategis seperti Bandara Morowali ini menjadi bagian penting dalam menjaga kedaulatan udara nasional. “Tempat ini adalah mungkin salah satu contoh yang dimana nantinya akan dilengkapi lembaga tersebut sehingga akan sesuai dengan standar dan aturan yang berlaku di negara kita,” ujarnya.
Pelaksanaan latihan ini juga selaras dengan arahan strategis Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pengamanan berlapis di wilayah Morowali. Presiden menginstruksikan TNI untuk memperketat pemantauan dan melakukan langkah pemblokiran pada kawasan-kawasan tambang tertentu, guna memastikan seluruh aktivitas berlangsung secara transparan dan terawasi.
Rangkaian simulasi tersebut menunjukkan betapa sigap dan terkoordinasinya seluruh unsur TNI dalam menjaga keutuhan wilayah, khususnya di udara. Kesiapsiagaan, kecepatan bertindak, dan kemampuan interoperabilitas antar-matra yang ditampilkan menegaskan bahwa TNI terus memperkuat postur pertahanan demi stabilitas dan keamanan negara.
















