Untuk pertama kalinya dalam konflik yang berkepanjangan, Markas Komando Junta Myanmar di Lashio, Negara Bagian Shan, berhasil direbut oleh pasukan Myanmar’s National Democratic Alliance Army (MNDAA). Kelompok perlawanan bersenjata yang berbasis di Kokang ini mengumumkan keberhasilan mereka dalam menaklukkan markas Komando Timur Laut militer Myanmar hari ini.
Rebutan markas ini menjadi tonggak penting dalam perang melawan junta yang telah berkuasa sejak kudeta 2021. Ini adalah pertama kalinya selama konflik ini bahwa junta kehilangan kendali atas seluruh pusat komando regional. Kejadian ini mencerminkan kemajuan signifikan yang dicapai oleh pasukan perlawanan, yang kini menguasai lebih dari 50% wilayah Myanmar.
Selama beberapa bulan terakhir, pasukan anti-junta dan kelompok pemberontak telah semakin mendekati kota-kota besar seperti Mandalay dan bahkan ibukota Naypyidaw. Perkembangan ini menambah ketidakstabilan yang sudah ada dan menandakan potensi perubahan besar dalam dinamika kekuasaan di negara tersebut.
Dalam konteks yang lebih luas, peristiwa ini menggambarkan dampak signifikan dari konflik yang terus berlangsung di Myanmar, dengan efek yang merambah ke stabilitas politik dan keamanan di seluruh wilayah.
Sumber: [Instagram von Linge den Misbolee6204](https://www.instagram.com/p/C-Nd7GjuQUR/?igsh=dXUzaGZkNjdxejh5)
(Edi D/Red/*)