Jakarta, Patrolihukum.net – Ketua Umum Perhimpunan Wartawan Online Dwipantara (PWO Dwipa), Feri Rusdiono, angkat bicara terkait pernyataan kontroversial Menteri Keuangan, Purbaya. Ia menilai ucapan Purbaya saat menanggapi tuntutan rakyat 17+8 sangat melukai perasaan masyarakat.
Dalam pernyataan resminya pada Selasa, 9 September 2025, Feri menegaskan bahwa sikap Purbaya tidak mencerminkan kepekaan pemerintah terhadap kondisi rakyat yang tengah menghadapi berbagai tekanan ekonomi. Ia menilai, seharusnya seorang Menteri Keuangan mampu menjadi representasi negara dalam memberi jawaban menenangkan, bukan justru memperkeruh suasana.

“Sebagai rakyat, kami sangat kecewa. Seorang pejabat tinggi negara, apalagi Menteri Keuangan, semestinya bisa menunjukkan kepedulian. Ucapan Purbaya hanya menambah luka di hati masyarakat,” kata Feri Rusdiono dalam keterangan persnya.
Menurut Feri, apa yang disampaikan Purbaya berpotensi memperlebar jurang ketidakpuasan publik terhadap pemerintah. Padahal, di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, rakyat sangat membutuhkan kehadiran pemimpin dan pejabat yang meneduhkan, bukan sebaliknya.
Atas dasar itu, Feri mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil sikap tegas. Ia meminta agar Menkeu Purbaya segera dicopot dari jabatannya dan digantikan oleh sosok yang lebih mampu memahami kebutuhan rakyat.
“Presiden harus menegakkan wibawa pemerintah dengan menunjuk menteri yang berkomitmen penuh pada kepentingan rakyat. Jika tidak, kepercayaan publik kepada pemerintah bisa semakin menurun,” tegasnya.
Lebih lanjut, Feri berharap pernyataan ini dapat menjadi perhatian bagi Presiden dan jajaran kabinet agar lebih responsif terhadap aspirasi masyarakat. Ia menekankan bahwa menjaga komunikasi publik yang baik merupakan salah satu kunci penting dalam menjaga stabilitas bangsa.
Desakan dari PWO Dwipa ini diyakini akan memicu diskusi lebih luas di ruang publik. Banyak pihak menilai, langkah evaluasi terhadap kinerja menteri di kabinet Prabowo sangat penting dilakukan demi memastikan keberpihakan pemerintah kepada rakyat benar-benar nyata.
(Edi D/PRIMA)