Patrolihukum.net //Grobogan – Bologarang – Ratusan warga Desa Bologarang, Kecamatan Penawangan, menggeruduk kantor Kepala Desa Juwari, Senin pagi (29/3). Aksi massa ini dipicu oleh dugaan ketidaktransparanan dalam penggunaan anggaran dana desa yang dikelola oleh pemerintah desa setempat.
Aksi yang berlangsung cukup tegang ini sempat memanas dengan emosi warga yang menginginkan penjelasan lebih lanjut mengenai pengelolaan dana desa. Meski demikian, situasi dapat diredakan setelah anggota Polsek dan Koramil Penawangan turun langsung mengamankan lokasi. Kehadiran Kapolsek Penawangan, Danramil Penawangan, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta tokoh masyarakat turut membantu menenangkan situasi.

Warga Desa Bologarang, yang dipimpin oleh tokoh masyarakat Langgeng, menyampaikan kekecewaannya terhadap Kepala Desa Juwari yang dinilai tidak transparan dalam mengelola dana desa, termasuk mengenai beberapa proyek pembangunan dan aset desa yang dikelola tanpa melibatkan masyarakat. Beberapa tuntutan utama yang disampaikan oleh warga antara lain:
- Menuntut transparansi dalam penggunaan anggaran dana desa.
- Meminta agar dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk pembangunan Gedung Olahraga (GOR) dan jembatan disampaikan kepada masyarakat.
- Mempertanyakan penjualan kayu milik desa yang dilakukan tanpa pemberitahuan.
- Menginginkan pengembalian mobil siaga desa yang selama ini dikuasai oleh Kepala Desa Juwari.
Terkait dengan tuntutan ini, Kepala Desa Juwari dalam keterangannya mengaku siap memenuhi permintaan warga. Ia menyatakan akan segera mengembalikan mobil siaga desa kepada kelompok Karang Taruna Desa Bologarang, sesuai dengan tuntutan masyarakat. Untuk tuntutan lainnya, Juwari meminta waktu tiga bulan untuk menyelesaikan masalah tersebut dan menyarankan agar masyarakat dapat memantau perkembangan lebih lanjut.
“Saya berjanji akan memenuhi tuntutan warga, jika dalam waktu tiga bulan kedepan tidak ada perubahan, saya siap menghadapi konsekuensi hukum,” ujarnya.
Perwakilan masyarakat, Langgeng, menyampaikan bahwa sebagian tuntutan jangka pendek telah dipenuhi. Salah satunya adalah pengembalian mobil siaga desa yang diserahkan kepada kelompok Karang Taruna, serta penyediaan dokumen RAB untuk memudahkan pengecekan masyarakat terhadap kesesuaian anggaran pembangunan.
Aksi yang dilakukan oleh warga ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Bologarang menginginkan perubahan dalam hal pengelolaan dana desa yang lebih transparan dan akuntabel. Harapan masyarakat agar pemimpin desa dapat bekerja lebih baik demi kemajuan bersama semakin menguat, dan hal ini menjadi pesan penting bagi pemerintah desa untuk lebih terbuka dalam melibatkan masyarakat dalam setiap keputusan dan penggunaan anggaran desa.
Semoga ke depannya, Desa Bologarang dapat lebih maju dan berkembang dengan pengelolaan anggaran yang jelas dan transparan, serta lebih memperhatikan kepentingan bersama demi kesejahteraan masyarakat. (**)