Jakarta – TNI Angkatan Laut (TNI AL) terus memperkuat kekuatan armadanya dengan menerima tujuh kapal perang baru sepanjang tahun 2024. Kapal-kapal tersebut seluruhnya dibangun oleh galangan kapal dalam negeri, menambah jumlah kapal perang yang dimiliki oleh TNI AL menjadi 165 unit. Peningkatan jumlah kapal perang ini merupakan bagian dari upaya modernisasi dan penguatan armada tempur yang dimiliki oleh TNI AL.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, menyatakan bahwa kapal-kapal perang baru yang diterima TNI AL terdiri dari berbagai jenis. Di antaranya, terdapat kapal tanker/kapal bantu curah minyak (BCM) KRI Balongan-908, dua kapal patroli cepat (PC) 40 meter yakni KRI Butana-878 dan KRI Selar-879, serta dua kapal patroli cepat 60 meter, KRI Lumba-Lumba-881 dan KRI Hampala-880.
Selain kapal perang, TNI AL juga menerima dua kapal Angkatan Laut (KAL) baru, yaitu KAL Hinako dan KAL Sembulungan. Ali menambahkan bahwa TNI AL juga menerima helikopter antikapal selam Panther HS-1307 yang dilengkapi dengan peluncur torpedo, serta melakukan upgrade avionic untuk lima helikopter Panther yang sudah ada.
Selain memperkuat armadanya, TNI AL juga terus meningkatkan kemampuan sistem persenjataannya. Sepanjang tahun 2024, TNI AL membeli berbagai jenis senjata dan munisi baru, serta membangun sistem komunikasi satelit Hub Siskomsat di Kabupaten Bogor. TNI AL juga membangun gedung simulator Submarine Machinery Propulsion System (SMPS) di Surabaya, Jawa Timur, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan teknis prajurit.
Lebih lanjut, Laksamana Muhammad Ali menegaskan bahwa selain fokus pada penguatan armada dan sistem persenjataan, TNI AL juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan prajuritnya. Berbagai fasilitas seperti rumah dinas, flat untuk prajurit, dan sarana pendidikan telah dibangun untuk menunjang kegiatan pembinaan prajurit.
Saat ini, kekuatan armada tempur TNI AL terdiri dari 165 kapal perang (KRI), 136 KAL, kapal patroli keamanan laut (patkamla), 113 pesawat udara, dan 388 kendaraan tempur. Kekuatan armada ini tersebar di berbagai komando, termasuk Koarmada I, Koarmada II, Koarmada III, Kolinlamil, dan Pushidrosal, dengan pembagian tugas dan fungsi yang jelas untuk masing-masing unit.
Di sisi lain, pesawat udara yang dimiliki TNI AL terdiri dari berbagai tipe, termasuk pesawat tetap sayap (fixed wing), pesawat putar (rotary wing), dan pesawat tanpa awak (UAV). Semua pesawat ini dibagi dalam tiga satuan udara, yaitu Wing Udara 1, Wing Udara 2, dan Wing Udara 3, yang memiliki peran penting dalam operasi udara TNI AL.
Dengan bertambahnya jumlah kapal perang, pesawat, dan peralatan canggih lainnya, TNI AL menunjukkan komitmennya untuk menjaga kedaulatan dan keamanan laut Indonesia. TNI AL juga memastikan kesiapan operasional yang lebih baik dengan terus meningkatkan kemampuan prajurit dan fasilitas pendukungnya. (Edi D/*)