**☆☆☆ SIPIROK ☆☆☆**
TAPANULI SELATAN – Sukses dalam ajang Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) SDG’s (Sustainable Development Goals) For Regencies 2023, sebuah perlombaan yang digagas oleh Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Surveyor Indonesia, dan Apkasi untuk kategori kabupaten, Bupati Tapanuli Selatan Dolly Pasaribu diminta menjadi pembicara di hadapan Wali Kota se-Indonesia. Acara tersebut dilaksanakan pada Kick-Off Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) for Cities 2024 melalui Zoom meeting di ruang kerjanya pada Senin (24/6) pukul 09.00 WIB.

“Alhamdulillah, proses awal dari 416 kabupaten yang ada di Indonesia kemudian terjaring 103 Kabupaten, dan kami berhasil masuk Top 10 serta masuk Top 3 Program I-SIM For Regencies dengan tema, ‘Hatabosi dan Kelapa Sawit Berkelanjutan, Integrasi Upaya Pelestarian SDA di Hulu dan Hilir Sungai Batang Toru,'” ujar Bupati Dolly Pasaribu.
Dalam ajang tersebut, Pemkab Tapsel meraih peringkat pertama terbaik nasional dari kabupaten-kabupaten di Indonesia, diikuti Kabupaten Bandung sebagai terbaik kedua dan Kabupaten Temanggung sebagai terbaik ketiga dalam Indonesia’s SDGs Action Award 2023.
“Kami membawa Hataboshi dan FOKSBI sebagai kearifan lokal yang telah berjalan selama 120 tahun dari nenek moyang kita, bagaimana mengalirkan air untuk memanfaatkan lahan persawahan,” jelas Dolly.
Pelestarian kearifan lokal Hatabosi ini bertujuan mendukung pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan, serta menyediakan sumber energi baru terbarukan sekaligus menjadi rumah bagi berbagai keanekaragaman hayati, termasuk Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis), spesies endemik Indonesia.
“Sedangkan Kelapa Sawit Berkelanjutan dilakukan melalui 3R yaitu rewetting, revegetation, dan revitalization agar sawit di lahan gambut yang rawan terbakar dan produktivitas rendah dapat berubah menjadi lahan sawit yang dijaga ketinggian airnya, sehingga mengurangi emisi karbon sekaligus meningkatkan produksi sawit dan early warning system,” tambahnya.
Dolly juga menegaskan pentingnya peran pemerintah, NGO, sektor swasta baik skala nasional maupun lokal, perguruan tinggi, dan media agar tidak ada daerah yang tertinggal atau “no one left behind.”
Sebagai penutup, Dolly mengajak pemerintah kota se-Indonesia untuk turut menyukseskan Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) for Cities tahun 2024.
(Prokopim Tapsel)
Editor: Korwil, Tabagsel