Menu

Mode Gelap
TNI AD Berjuang Bersama Rakyat, Kodim 0820 Peringati Hari Juang Ke-79 Polsek Widang Tingkatkan Patroli di Perbatasan Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Advokat Muda Salamul Huda Nahkodai GP Ansor Kota Probolinggo Masa Khidmat 2024-2029 88 Karateka Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat Kodim 1009/Tanah Laut Peringatan Hari Juang Kartika TNI AD Ke-79, Dandim Tanah Laut Ajak Rakyat Bersama TNI Jaga NKRI HUT Ke-10 Sanggar Seni Reog Singo Lawu: Dukungan PKB Marelan

Kabar Viral

Setengah Miliar Anggaran Adv DPRD Probolinggo Disorot, Dugaan Ketertutupan Distribusi Mencuat

badge-check


					Setengah Miliar Anggaran Adv DPRD Probolinggo Disorot, Dugaan Ketertutupan Distribusi Mencuat Perbesar

Probolinggo, Patrolihukum.net — Alokasi anggaran publikasi Sekretariat DPRD Kabupaten Probolinggo tahun 2025 kembali menjadi sorotan setelah sejumlah media lokal mengungkap adanya ketidakmerataan dalam distribusi kerja sama publikasi. Total anggaran yang diunggah melalui Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) LKPP mencapai Rp572,5 juta yang bersumber dari APBD.

Berdasarkan dokumen perencanaan, dana publikasi untuk media online dan televisi mencapai Rp450 juta dengan frekuensi penayangan 13 kali di media online dan satu kali tayang televisi dalam enam bulan. Paket tersebut dikategorikan sebagai Pengadaan Langsung (PL).

Setengah Miliar Anggaran Adv DPRD Probolinggo Disorot, Dugaan Ketertutupan Distribusi Mencuat

Selain itu, Sekretariat DPRD juga mengalokasikan Rp112 juta untuk belanja jasa media cetak dan advertorial melalui E-purchasing. Anggaran ini mencakup penerbitan advertorial dengan format koran ukuran 7 kolom x 130 milimeter.

Total keseluruhan anggaran mencapai Rp572,5 juta yang idealnya dapat melibatkan berbagai media lokal di Kabupaten Probolinggo. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan hal sebaliknya.

Sejumlah media lokal menyatakan tidak menerima kerja sama publikasi dari DPRD sepanjang tahun 2025. Keluhan ini mencuat setelah informasi mengenai besarnya anggaran mulai diperbincangkan di kalangan jurnalis daerah.

Seorang jurnalis yang meminta identitasnya dirahasiakan mengungkap bahwa sebagian besar media tidak tersentuh sama sekali oleh anggaran publikasi tersebut.

“Sepengetahuan saya, banyak media tidak mendapat alokasi publikasi. Jika pun ada, hanya sekitar Rp1,5 juta per tayang. Itu pun tidak semua,” ujarnya.

Ia menilai pola pembagian anggaran dilakukan secara tertutup dan terkesan hanya menguntungkan media-media tertentu.

Ketidakmerataan pembagian paket publikasi memunculkan dugaan bahwa proses penunjukan media tidak dilakukan secara terbuka. Hingga kini, tidak ada penjelasan mengenai mekanisme penilaian atau kriteria yang digunakan Sekretariat DPRD dalam menentukan media penerima anggaran.

Pengamat kebijakan publik menilai bahwa penggunaan dana publik harus disertai dengan transparansi tinggi agar tidak menimbulkan kecurigaan.

“Anggaran publik, apalagi untuk informasi, seharusnya terbuka. Jika pembagiannya tidak jelas, publik akan mempertanyakan akuntabilitasnya,” kata seorang analis kebijakan lokal.

Menurutnya, ketertutupan dalam pengelolaan anggaran publikasi bisa menimbulkan konflik kepentingan dan mengurangi kualitas penyebaran informasi DPRD ke masyarakat.

Media ini telah berupaya menghubungi Sekretaris DPRD Kabupaten Probolinggo, Christian Yulius, untuk mengonfirmasi temuan ini. Namun hingga berita ini diturunkan, pesan yang dikirim melalui aplikasi percakapan belum mendapatkan respons. Rabu (10/12/25)

Tidak adanya jawaban dari pejabat terkait membuat persoalan ini semakin menjadi perhatian media lokal, terutama terkait akuntabilitas dan transparansi penggunaan anggaran publikasi.

Di tengah polemik yang berkembang, sejumlah organisasi jurnalis daerah mendesak Sekretariat DPRD membuka informasi lengkap terkait daftar media penerima alokasi anggaran, nilai kerja sama, dan mekanisme penunjukan. Langkah itu dinilai penting untuk menghilangkan kecurigaan mengenai potensi ketidakwajaran dalam pengelolaan anggaran adv.

Selain itu, desakan agar DPRD memperluas kerja sama dengan lebih banyak media lokal juga menguat, sebagai upaya memperbaiki keseimbangan pemberitaan dan jangkauan informasi publik.

Hingga adanya penjelasan resmi, sorotan terhadap anggaran publikasi DPRD Probolinggo diperkirakan terus berlanjut, terutama mengingat besarnya nilai anggaran serta minimnya transparansi yang dirasakan para pelaku media di daerah.

Pewarta: Bambang

Editor: Edi D

Published: Editor Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Probolinggo Jadi Role Model Nasional, INOVASI Minta Program Kelas Rangkap Diperluas ke Daerah Terpencil

11 Desember 2025 - 07:50 WIB

Probolinggo Jadi Role Model Nasional, INOVASI Minta Program Kelas Rangkap Diperluas ke Daerah Terpencil

Diduga Alergi Wartawan, Kanit Reskrim Polsek Bualemo Membisu, Dikonfirmasi Dugaan Pengedar Dan Pengguna Sabu, Diminta Kapolres Banggai Tindak Tegas.

10 Desember 2025 - 21:14 WIB

Diduga Alergi Wartawan, Kanit Reskrim Polsek Bualemo Membisu, Dikonfirmasi Dugaan Pengedar Dan Pengguna Sabu, Diminta Kapolres Banggai Tindak Tegas.

Kasus Brondolan Sawit 80 Kg, Aparat Tapung Hulu Disorot: Keadilan Dinilai Tumpul ke Atas, Tajam ke Bawah

10 Desember 2025 - 20:51 WIB

Kasus Brondolan Sawit 80 Kg, Aparat Tapung Hulu Disorot: Keadilan Dinilai Tumpul ke Atas, Tajam ke Bawah

“Kontraktor Lokal Tersingkir dari Enam Proyek DPRD Probolinggo, AMPP: Ini Bukan Dinamika Tender, Ini Skenario”

10 Desember 2025 - 18:56 WIB

“Kontraktor Lokal Tersingkir dari Enam Proyek DPRD Probolinggo, AMPP: Ini Bukan Dinamika Tender, Ini Skenario”

Dugaan Korupsi Subsidi Transportasi Menguak: Rp36 Miliar Si Benteng Diduga “Menguap” Tiap Tahun

10 Desember 2025 - 18:37 WIB

Dugaan Korupsi Subsidi Transportasi Menguak: Rp36 Miliar Si Benteng Diduga “Menguap” Tiap Tahun
Trending di Kabar Viral