Menu

Mode Gelap
TNI AD Berjuang Bersama Rakyat, Kodim 0820 Peringati Hari Juang Ke-79 Polsek Widang Tingkatkan Patroli di Perbatasan Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Advokat Muda Salamul Huda Nahkodai GP Ansor Kota Probolinggo Masa Khidmat 2024-2029 88 Karateka Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat Kodim 1009/Tanah Laut Peringatan Hari Juang Kartika TNI AD Ke-79, Dandim Tanah Laut Ajak Rakyat Bersama TNI Jaga NKRI HUT Ke-10 Sanggar Seni Reog Singo Lawu: Dukungan PKB Marelan

Adat Istiadat

Penuh Khidmat, Kades Ledok Ombo Masaendi Bersama Warga Suku Tengger Rayakan Hari Raya “KARO”

badge-check

Sumber, Probolinggo // Patrolihukum.net — Merayakan hari raya “KARO” tahun saka 1945/2023 Masehi, Kepala Desa Ledok Ombo Masaendi bersama warga suku tengger laksanakan ritual adat dan hadirkan Tayub Ala Tengger di Desa Ledok Ombo, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo, Jatim. Minggu (05/08/2023) malam

Hari Raya “KARO” atau Yadnya Karo merupakan hari raya ke dua setelah Kasada alias bulan kedua dari 12 bulan menurut kalender Suku Tengger. Perayaan “KARO” menjadi lambang asal mula kelahiran manusia sehingga berbagai rangkaian Upacara “KARO” wajib dilakukan oleh masyarakat adat Suku Tengger di Desa Ledok Ombo.

Masaendi Kepala Desa Ledok Ombo saat ditemui awak media Patrolihukum.net, seusai kegiatan menjelaskan bahwa, “Perayaan “KARO” dimulai dengan Prepekan atau pembukaan, Mbesan Duata dan Tayub pada malam harinya. Hari ke dua dilakukan sesanti yang diawali pemberangkatan Punden dan Mbatek Tumpeng Gede di kediaman Kepala Desa.

“Diawali dari tayub pada malam hari, paginya pemberangkatan punden dilanjutkan ke rumah Kepala Desa mbatek tumpeng gede setelah itu mengikuti romo dukun melakukan sesanti,” jelas Kades Masaendi.

Rangkaian Perayaan “KARO” Suku Tengger dilanjutkan dengan Andon Mangan atau budaya saling berkunjung dan menjamu tamu dengan sajian khas Desa Ledok Ombo.

“Setelah sesanti tidak boleh ada hiburan agar tidak mengganggu kekhidmatan masyarakat melakukan andon mangan atau bergantian makan, masyarakat saling sowan (berkunjung) meskipun sedikit sesuap harus tetap dilakukan, ini diwajibkan,” terangnya.

Puncak Perayaan “KARO” dilakukan Nyadran atau Sadranan yang artinya ruwah syakban dalam bahasa jawa. Tradisi ini masyarakat melakukan tabur bunga ke makam leluhur yang diawali dengan pemberangkatan Sadranan dari rumah Romo Dukun menuju makam yang diiringi Jaran Kencak & Tabuan Ketepong.

Sebagai tanda syukur Pemerintah Desa (Pemdes) dan masyarakat Suku Tengger Desa Ledok Ombo menyajikan berbagai hiburan masyarakat seperti Jaran Kencak, Ujung, Jaran Kepang dan Tayub Ala Tengger . Tutur Kades Masaendi

“Ucap rasa syukur acara dari awal sampai akhir bisa berjalan dengan aman dan lancar itu karena semua pihak dari masyarakat Suku Tengger Desa Ledok Ombo bisa bersama sama untuk mensukseskan acara ini,” katanya.

Harapan Masaendi selaku kades Ledok Ombo akan terus menjaga dan melanjutkan tradisi adat Desa Ledok Ombo, untuk kedepannya ingin warganya hidup nyaman dan sejahtera. Pungkas Kepala Desa Ledok Ombo Masaendi

Pewarta: Odik

Publisher: Edi D

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Babinsa Labuan Amas Selatan Pererat Hubungan TNI dan Masyarakat

26 Desember 2024 - 17:34 WIB

Tangkap Dan Penjarakan Dugaan Kadus 5 Desa Lembah Tompotika (Samaku) Jual Sapi Bantuan,Jelaskan Dasar Hukumnya.

26 Desember 2024 - 14:14 WIB

Kecelakaan di Hari Natal, Pemotor di Masama Meninggal, Polisi Turun Evakuasi

26 Desember 2024 - 12:17 WIB

Darurat! Babinsa dan Aparat Desa Sigap Atasi Kenaikan Debit Air Tabalong

26 Desember 2024 - 11:40 WIB

Sinergitas TNI-Polri dan Warga Situbondo Bersihkan Lumpur Pasca Banjir

26 Desember 2024 - 11:23 WIB

Trending di Berita