PROBOLINGGO – Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Madrasah Aliyah (MA) Mambaul Ulum Sumberduren (Musden) menunjukkan aksi nyata kepedulian sosial dengan menggalang donasi bantuan kemanusiaan untuk korban kebakaran yang terjadi di Desa Sumberduren, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.
Kebakaran yang menghanguskan dua rumah warga ini terjadi dalam waktu yang berdekatan. Peristiwa pertama menimpa rumah milik Bapak Samhadi di Dusun Krajan RT 04 pada Senin, 28 April 2025. Beberapa hari kemudian, kebakaran kedua terjadi di rumah Ibu Sulami, yang juga berada di Dusun Krajan RT 02, pada Kamis, 1 Mei 2025.

Merespons musibah tersebut, OSIS MA Musden bergerak cepat dengan menggalang bantuan dari warga madrasah dan masyarakat sekitar. Pembina OSIS, Ach. Sinari menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk meringankan beban para korban yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda akibat kebakaran.
“Kami memberikan paket bantuan berupa uang tunai serta sembako seperti beras, mie instan, minyak goreng, dan gula. Bantuan ini diharapkan dapat membantu kebutuhan pokok korban selama masa pemulihan,” jelas Ach. Sinari pada Kamis (8/5/2025).
Dalam kegiatan tersebut, OSIS MA Musden berhasil mengumpulkan donasi senilai Rp 2.500.000. Dana tersebut kemudian disalurkan secara langsung kepada dua keluarga yang menjadi korban kebakaran.
Ketua OSIS MA Musden, M. Ali Reza, menjelaskan bahwa kegiatan penggalangan donasi ini merupakan inisiatif bersama seluruh anggota dan pengurus OSIS. Ia menyebutkan bahwa kegiatan tersebut bukan hanya sebagai bentuk solidaritas, tetapi juga sebagai pembelajaran penting dalam membentuk karakter generasi muda yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya.
“Penggalangan donasi ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Kami ingin membiasakan diri untuk peka terhadap musibah yang dialami masyarakat sekitar. Ini adalah pengalaman berharga bagi kami dalam menanamkan nilai-nilai kemanusiaan,” ungkap Reza.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris OSIS, Naya Nurjihan, turut menyampaikan rasa duka dan empatinya terhadap para korban. Ia juga memberikan pesan moral bahwa segala bentuk ujian dalam kehidupan harus diterima dengan lapang dada dan dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan serta kesabaran.
“Ujian adalah bagian dari hidup, baik dalam bentuk kebahagiaan maupun kesedihan. Kami berharap musibah ini memberi hikmah dan kekuatan iman kepada kita semua. Semoga keluarga korban diberi ketabahan dan keikhlasan dalam menghadapi ujian ini,” ujarnya.
Naya juga menambahkan, “Ini musibah besar yang harus dijalani dengan ikhlas. Semoga kita senantiasa diberi kesabaran dan keikhlasan dalam menerima ujian yang diberikan Allah SWT.”
Aksi kemanusiaan dari OSIS MA Musden ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk warga sekitar yang melihat semangat gotong royong dan empati dari para pelajar yang masih duduk di bangku sekolah.
Kegiatan ini juga menjadi contoh inspiratif bahwa kepedulian sosial tidak mengenal usia. Dengan semangat solidaritas dan empati, para pelajar MA Musden telah menunjukkan bahwa generasi muda pun bisa menjadi agen perubahan dalam membantu masyarakat yang tertimpa musibah. (Bambang/**)