**Probolinggo –** Pondok Pesantren Ummul Quro yang terletak di Dusun Timbangan, Desa Kropak, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo, kembali menggelar *Haflatul Ikhtibar* yang ke-40 pada Senin (14/7/2025). Kegiatan ini merupakan bentuk perayaan sekaligus evaluasi atas capaian santri selama satu periode pembelajaran di pesantren.
Haflatul Ikhtibar di lingkungan pesantren tidak hanya sekadar seremoni penutupan tahun ajaran, melainkan juga sarana untuk memaknai proses belajar-mengajar sebagai perjalanan spiritual dan intelektual. Filosofi di balik kegiatan ini adalah belajar dari kegagalan agar tidak terulang di masa depan serta mengambil hikmah dari setiap ujian yang datang.

Dalam sambutannya, Pengasuh Pondok Pesantren Ummul Quro, **Gus H. Ahmad Maimun Arif**, menyampaikan pesan religius dan inspiratif kepada seluruh santri dan wali santri yang hadir.
> “Karuniakanlah kepada para siswa ilmu yang bermanfaat, akhlak yang mulia, serta jadikan mereka anak-anak yang sholeh, berbakti kepada orang tua dan guru. Mudahkanlah langkah mereka dalam meraih cita-cita, dan jadikan mereka generasi penerus bangsa yang berkualitas serta bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa,” ujarnya dengan penuh haru.
Ia juga berharap agar pesantren Ummul Quro dapat terus berkembang dan menjadi pusat ilmu pengetahuan serta dakwah yang membawa manfaat luas bagi umat.
Kegiatan Haflatul Ikhtibar ke-40 ini dikemas dalam berbagai bentuk kegiatan edukatif dan hiburan bernuansa Islami. Acara diawali dengan penampilan seni hadrah, tari tradisional Islami, drama kehidupan santri, serta pengajian umum yang diisi oleh ulama terkemuka dari wilayah Probolinggo. Tak hanya itu, juga digelar berbagai perlombaan antar-santri yang menumbuhkan semangat kompetisi sehat.
Puncak acara diwarnai dengan **pembagian rapor** serta penghargaan bagi santri berprestasi. Momen ini menjadi sangat emosional bagi sebagian santri dan orang tua, karena menjadi penanda keberhasilan mereka dalam menapaki fase penting dalam pendidikan agama.
Bagi civitas pondok, Haflatul Ikhtibar bukan hanya momen seremonial tahunan, tetapi telah menjadi bagian dari tradisi spiritual dan budaya pesantren. Tradisi ini sarat akan makna syukur, refleksi diri, serta motivasi untuk terus menuntut ilmu dan memperbaiki diri dalam bingkai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.
Ratusan undangan hadir dalam kegiatan ini, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, wali santri, alumni pesantren, dan perangkat desa setempat. Antusiasme warga sekitar juga sangat tinggi, mengingat acara ini menjadi agenda tahunan yang dinantikan masyarakat sebagai simbol keberkahan ilmu di lingkungan mereka.
Dengan terselenggaranya Haflatul Ikhtibar ke-40 ini, Pondok Pesantren Ummul Quro kembali menunjukkan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan Islam yang konsisten mencetak generasi unggul, berakhlakul karimah, serta siap menjadi pilar pembangunan bangsa di masa mendatang. (Bambang/Red/**)