Kota Sorong, 25 April 2025 – Dalam upaya memperkuat sinergi dan kolaborasi lintas sektor di wilayah Papua Barat Daya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wilayah Papua menggelar acara Halal Bihalal bertajuk “Harmoni Merangkai Energi” di Gedung Oxygen, Jl. Bubara, Klaligi, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong. Kegiatan berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan, serta dihadiri oleh lebih dari 250 peserta dari berbagai unsur pemerintahan, TNI-Polri, dan jajaran SKK Migas.

Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos., yang hadir dan memimpin secara langsung kegiatan tersebut, menekankan pentingnya silaturahmi sebagai landasan untuk membangun sinergi berkelanjutan antara sektor energi dan sektor keamanan demi menciptakan daerah yang maju, aman, dan sejahtera. “Halal Bihalal ini bukan hanya momen kebersamaan, tetapi juga ruang strategis untuk merajut koordinasi, menyatukan visi, dan memperkuat dukungan terhadap pembangunan Papua Barat Daya,” tegas Gubernur Elisa dalam sambutannya.
Acara ini juga turut dihadiri oleh Kapolda Papua Barat Daya, Danrem 181/PVT, Kepala Staf Koarmada III, serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), sebagai bentuk nyata kebersamaan dan semangat kolaboratif dalam mendukung pengelolaan sektor hulu migas yang aman, transparan, dan pro-rakyat.
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, dalam sambutannya menegaskan bahwa keberhasilan sektor energi nasional, khususnya di wilayah timur Indonesia, sangat dipengaruhi oleh kerja sama yang erat antara SKK Migas, aparat keamanan, dan pemerintah daerah. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kolaborasi, menjaga ketahanan energi nasional, dan memastikan dampak positif langsung dirasakan oleh masyarakat di Papua Barat Daya,” ujarnya.
Momentum Halal Bihalal ini menjadi penguatan komitmen bersama dalam menciptakan ekosistem kerja yang aman, kondusif, dan produktif di wilayah strategis Papua Barat Daya. Sinergi antara sektor energi dan keamanan diharapkan menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan yang berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal dan inklusivitas.
Dengan semangat kebersamaan dan semangat otonomi daerah yang terus diperkuat, kegiatan ini menjadi simbol harmonisasi langkah antara pemerintah pusat dan daerah, serta sektor strategis negara untuk mengawal Papua Barat Daya menuju masa depan yang lebih gemilang dalam bingkai Indonesia Emas 2045.
(TL)