**Probolinggo** — Koramil 0820-07/Wonomerto terus memperkuat perannya dalam mendukung ketahanan ekonomi masyarakat melalui pendampingan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satunya dilakukan dengan monitoring dan pendampingan UMKM pengolahan garam milik Sulam (50), warga Desa Kareng Kidul, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (27/12).
Anggota Koramil 0820-07/Wonomerto, Kopda Hisam, turun langsung ke lokasi usaha untuk memastikan aktivitas produksi berjalan optimal sekaligus memberikan motivasi kepada pelaku usaha agar terus berinovasi menghadapi tantangan pasar, khususnya di era digital.

“Pendampingan ini bertujuan untuk memberikan dorongan semangat kepada pelaku UMKM agar terus berkembang, sekaligus memantau situasi dan kondisi wilayah binaan. Kami ingin memastikan bahwa TNI selalu hadir dan berperan aktif di tengah masyarakat,” ujar Kopda Hisam.
Menurutnya, penguatan UMKM tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan sinergi lintas sektor guna memperkuat kelembagaan UMKM sebagai modal dasar peningkatan kapasitas produksi, kualitas produk, hingga perluasan pemasaran.
“Bersama pihak-pihak terkait, kami terus berupaya memperkuat kelembagaan UMKM. Ini penting agar pelaku usaha siap menghadapi persaingan, sekaligus mampu memberikan dampak ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat,” katanya.
Kopda Hisam menambahkan, kegiatan monitoring ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai kendala yang dihadapi pelaku usaha, mulai dari proses produksi hingga pemasaran. Melalui pendampingan dan pembinaan berkelanjutan, diharapkan UMKM garam mampu meningkatkan kualitas produk dan memperluas jangkauan pasar.
“Monitoring dilakukan untuk memastikan program UMKM berjalan sesuai rencana, mengidentifikasi hambatan, serta memberikan solusi agar usaha dapat berkembang secara berkelanjutan,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa pengawasan dilakukan secara berkesinambungan guna memastikan setiap tahapan produksi, mulai dari bahan baku hingga distribusi, memenuhi ketentuan yang berlaku. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menjaga mutu pangan serta mendorong terciptanya industri garam yang berdaya saing.
Selain aspek ekonomi, pendampingan ini juga mendukung program fortifikasi garam beryodium sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Garam beryodium memiliki peran penting dalam mencegah gangguan akibat kekurangan yodium yang dapat berdampak pada tumbuh kembang dan kecerdasan generasi penerus bangsa,” tuturnya.
Kegiatan tersebut menjadi wujud nyata sinergi antara TNI dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan ekonomi lokal sekaligus mendukung ketersediaan pangan yang aman, sehat, dan berkualitas.
*(Bambang/Pendim0820)*
















