Menu

Mode Gelap
TNI AD Berjuang Bersama Rakyat, Kodim 0820 Peringati Hari Juang Ke-79 Polsek Widang Tingkatkan Patroli di Perbatasan Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Advokat Muda Salamul Huda Nahkodai GP Ansor Kota Probolinggo Masa Khidmat 2024-2029 88 Karateka Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat Kodim 1009/Tanah Laut Peringatan Hari Juang Kartika TNI AD Ke-79, Dandim Tanah Laut Ajak Rakyat Bersama TNI Jaga NKRI HUT Ke-10 Sanggar Seni Reog Singo Lawu: Dukungan PKB Marelan

Hukum dan Kriminal

Setia dengan Warga Binaan, Pensiunan TNI Jadi Tumpuan Suarni Korban Dugaan Penganiayaan di Sapikerep

badge-check


					Setia dengan Warga Binaan, Pensiunan TNI Jadi Tumpuan Suarni Korban Dugaan Penganiayaan di Sapikerep Perbesar

Probolinggo, Patrolihukum.net — Kedekatan emosional antara seorang pensiunan TNI dengan warga binaannya kembali mencuat ke publik setelah terjadi musibah yang menimpa Suarni, warga Desa Sapikerep, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Adalah N. Dodik H, seorang pensiunan tentara yang dahulu berdinas di Koramil 0820/08 Sukapura, yang menjadi sosok penting dalam proses pendampingan Suarni tersebut. Kisah kedekatan itu bukan hubungan biasa, melainkan ikatan panjang yang terjalin selama bertahun-tahun sejak ia bertugas di wilayah lereng Gunung Bromo.

Dodik H mengungkapkan bahwa meski dirinya hanya seorang tentara yang bertugas di tingkat bawah, namun hubungan dan ikatan batin yang terbangun bersama masyarakat setempat telah menjadi bagian dari perjalanan hidupnya. “Saya sudah menganggap warga binaan saya seperti keluarga sendiri. Khususnya anak-anak di Sukapura yang saya dampingi sejak kecil,” ungkapnya, Rabu (19/11/25).

Setia dengan Warga Binaan, Pensiunan TNI Jadi Tumpuan Suarni Korban Dugaan Penganiayaan di Sapikerep

Salah seorang yang paling dekat dengannya adalah Yeyen, putri kandung dari Suarni. Yeyen, kata Dodik, sudah ia anggap sebagai anak sendiri. Bahkan, bukan hanya Yeyen, melainkan juga suaminya, Ade, yang sejak kecil berada dalam binaannya.

Ade dikenal sebagai pemuda berkeahlian otomotif dan kerap menjadi pengemudi ketika Koramil Sukapura menerima tamu dari pusat. Dodik menyebut bahwa Ade pernah dilibatkan dalam penyambutan tokoh penting, termasuk saat kunjungan Jenderal Andika Perkasa. Dalam kesempatan itu pula, ia membina Ade mengenai etika, dedikasi, wawasan kebangsaan, dan moral sebagai pemuda yang berinteraksi dengan pejabat tinggi, terutama di lingkungan TNI.

“Selama sepuluh tahun saya berdinas di Koramil Sukapura, mereka sudah seperti anak saya sendiri. Saya mengajarkan mereka banyak hal, bukan hanya soal sikap tapi juga tentang kehidupan,” ujar Dodik.

Ketika musibah tragis menimpa Suarni, ibunda Yeyen, sosok pertama yang dihubungi oleh keluarga melalui Ketua BPD Desa Sapikerep, Siswo Winardi, adalah Dodik H. Saat itu, Dodik masih berstatus sebagai prajurit aktif dan langsung merespons kabar tersebut. Kedudukannya sebagai bapak angkat dan pembina keluarga membuatnya menjadi figur yang dipercaya untuk menangani langkah-langkah awal setelah kejadian.

Dodik menuturkan bahwa panggilan tersebut menjadi bukti betapa dalamnya hubungan yang telah ia bangun selama ini. “Sebagai bapak angkatnya, saya merasa terpanggil. Mereka mempercayai saya, dan itu amanah moral yang tidak bisa saya abaikan,” tuturnya.

Kisah kedekatan Dodik H dengan keluarga Yeyen dan Ade menggambarkan hubungan harmonis antara prajurit yang bertugas di lapangan dengan masyarakat setempat. Meski kini ia telah pensiun, hubungan emosional itu tetap terjaga dan bahkan semakin kuat. Baginya, pengabdian tidak berhenti ketika seragam dilepas, melainkan terus hidup selama warga masih membutuhkan kehadiran dan pendampingannya.

Musibah yang menimpa Suarni bukan hanya meninggalkan luka yang mendalam, namun juga memperlihatkan bagaimana solidaritas dan hubungan kekeluargaan antara aparat dan masyarakat bisa terjalin dengan tulus. Dodik menegaskan bahwa dirinya akan terus mendampingi Suarni tersebut dalam proses penyelesaian masalah hingga tuntas.

“Saya akan tetap berada bersama mereka, apa pun kondisinya. Bagi saya, mereka tetap anak-anak saya,” pungkas Dodik.

(Edi D/Red/**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Legislator PDI-P Dedi Purnomo Kritik Penanganan Kasus Suarni Sapikerep, Minta Polres Probolinggo Bertindak Profesional dan Tanpa Intervensi

19 November 2025 - 12:05 WIB

Legislator PDI-P Dedi Purnomo Kritik Penanganan Kasus Suarni Sapikerep, Minta Polres Probolinggo Bertindak Profesional dan Tanpa Intervensi

Kang Suli Ketua Koordinator Aliansi Aktivis Probolinggo: Jangan Biarkan Kasus Suarni Hilang di Meja Penyidikan

18 November 2025 - 21:22 WIB

Kang Suli Ketua Koordinator Aliansi Aktivis Probolinggo: Jangan Biarkan Kasus Suarni Hilang di Meja Penyidikan

AWPR–Dispendukcapil Probolinggo Turun Tangan, Lansia di Tongas Akhirnya Bisa Rekam e-KTP untuk Akses BPJS

18 November 2025 - 12:14 WIB

AWPR–Dispendukcapil Probolinggo Turun Tangan, Lansia di Tongas Akhirnya Bisa Rekam e-KTP untuk Akses BPJS

JEJAK Kasus yang Menyeret Gus Yazid, Jaksa Telusuri TPPU: Kerugian Negara Rp237 Miliar

17 November 2025 - 21:55 WIB

JEJAK Kasus yang Menyeret Gus Yazid, Jaksa Telusuri TPPU: Kerugian Negara Rp237 Miliar

Sembilan Bulan Menggantung, Kasus Suarni Sapikerep Akhirnya Masuk Tahap Rekonstruksi di Polres Probolinggo

17 November 2025 - 18:30 WIB

Sembilan Bulan Menggantung, Kasus Suarni Sapikerep Akhirnya Masuk Tahap Rekonstruksi di Polres Probolinggo
Trending di Hukum dan Kriminal