KOTA PROBOLINGGO — Semangat kebhinekaan dan cinta budaya Nusantara mewarnai suasana SDN Jrebeng Lor 1, Jalan Sunan Ampel No. 200, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo pada Senin pagi (16/6/2025). Sekolah ini menggelar kegiatan puncak Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema Pagelaran Budaya Nusantara, yang dikemas dalam bentuk karnaval budaya yang meriah dan edukatif.
Kegiatan P5 yang seharusnya terfokus pada peserta didik kelas 1, justru dibuka dan diikuti oleh seluruh kelas, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Masing-masing kelas menampilkan karya dan performa terbaik mereka, seperti tarian tradisional dan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Karnaval ini dibuka secara resmi oleh Kepala SDN Jrebeng Lor 1, Kiswi Narsih, S.Pd., SD. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki nilai edukasi yang kuat. Anak-anak diajak memahami keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia sebagai bentuk implementasi dari nilai Pancasila.
“Pagelaran ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan P5 yang kami selenggarakan. Tujuannya untuk memperkenalkan kepada anak-anak makna dari budaya Nusantara sebagai bagian dari identitas bangsa yang bhinneka tunggal ika — berbeda-beda tetapi tetap satu,” ujar Kiswi Narsih.
Rute karnaval menempuh jarak sekitar 3 kilometer dengan berkeliling lingkungan sekitar sekolah. Sebelum diberangkatkan, setiap kelas menampilkan pertunjukan di depan kepala sekolah dan dewan juri, menampilkan beragam budaya seperti tari daerah, lagu tradisional, hingga kostum adat dari Sabang sampai Merauke.
Kiswi juga menambahkan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi sarana mengisi waktu setelah Penilaian Akhir Semester (PAS). “Ini juga merupakan puncak dari rangkaian kegiatan pasca ujian. Dengan karnaval ini, kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa pendidikan karakter dapat diwujudkan lewat kegiatan menyenangkan dan bermakna,” jelasnya.
Peserta didik terlihat antusias dan bangga mengenakan kostum adat serta mengikuti kegiatan dengan penuh semangat. Mereka tidak hanya tampil di depan sekolah, tetapi juga diperlihatkan kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk promosi akan kekayaan budaya bangsa.
“Kami ingin anak-anak merasa bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang sangat kaya budaya. Sekaligus ini menjadi sarana menumbuhkan semangat gotong royong, kebersamaan, dan kreativitas antar siswa dalam menyiapkan penampilan terbaik mereka, meskipun persiapan dilakukan dalam waktu yang singkat,” pungkas Kiswi Narsih.
Salah satu kelas bahkan menampilkan busana adat lengkap dari Papua hingga Aceh, menyiratkan pesan kuat tentang persatuan dalam keberagaman.
Kegiatan ini pun mendapat sambutan positif dari para orang tua murid dan warga sekitar yang turut menyaksikan karnaval budaya tersebut. Semangat anak-anak dalam menampilkan adat dan budaya daerah menjadi harapan baru bagi masa depan bangsa yang lebih menghargai identitas dan warisan leluhur.
(Bambang/*)**
Catatan Redaksi: Berita ini disusun dengan mengedepankan asas edukatif dan semangat kebangsaan. Semua informasi berdasarkan keterangan resmi dari pihak sekolah dan tidak bermuatan politik atau kepentingan tertentu.