Probolinggo – Kepala Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Ahmad Taufik, melakukan kunjungan ke Padepokan Dimas Kanjeng (Taat Pribadi) pada Selasa (23/6/2025) sore. Kunjungan tersebut bukan hanya sebagai bentuk survei wilayah, tetapi juga dalam rangka memberikan dukungan terhadap kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh sejumlah mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Surabaya.
Dalam keterangannya kepada media ini, Ahmad Taufik mengatakan bahwa dirinya hadir untuk memastikan situasi dan kondisi lingkungan sekitar padepokan serta memberikan semangat kepada para mahasiswa KKN yang tengah melaksanakan pengabdian masyarakat di lokasi tersebut.

“Sebagai kepala desa, tentu saya punya tanggung jawab moral untuk menyapa dan mendampingi setiap aktivitas positif yang dilakukan oleh masyarakat maupun tamu dari luar desa. Kebetulan di padepokan ini sedang ada kegiatan KKN dari mahasiswa Surabaya, jadi saya datang sekalian untuk melihat dan memberikan semangat. Harapan saya, kegiatan ini bisa membawa manfaat nyata, baik bagi mahasiswa maupun masyarakat sekitar,” ujar Ahmad Taufik.
Padepokan Dimas Kanjeng sendiri dikenal sebagai lokasi yang pernah menjadi sorotan publik beberapa tahun silam. Namun, kini perlahan-lahan kembali menjadi tempat yang terbuka bagi berbagai kegiatan sosial dan edukatif. Kegiatan KKN yang berlangsung di sana menjadi salah satu bukti bahwa kawasan tersebut mulai difungsikan kembali untuk kegiatan masyarakat yang bersifat konstruktif.
Salah satu mahasiswa peserta KKN, mengungkapkan rasa antusiasnya mengikuti program pengabdian di wilayah yang memiliki sejarah unik tersebut.
“Kami sangat senang bisa diterima baik oleh masyarakat dan pemerintah desa, termasuk Pak Kades yang datang langsung memberikan dukungan. Meski awalnya kami sempat khawatir karena lokasi ini punya riwayat yang cukup dikenal luas, tapi ternyata sekarang sudah jauh lebih terbuka dan kondusif. Kami di sini fokus menjalankan program edukasi, pelatihan UMKM, dan penyuluhan kesehatan untuk warga sekitar,” ungkapnya.
Ahmad Taufik menambahkan, pihak desa sangat terbuka terhadap upaya peningkatan kapasitas masyarakat, terlebih jika didukung oleh kalangan akademisi. Ia pun berharap agar ke depan semakin banyak program serupa yang bisa masuk ke wilayah Wangkal demi mendorong pertumbuhan sosial dan ekonomi warga.
“Kami terbuka untuk siapa pun yang ingin memberikan manfaat bagi desa kami. Kalau ada kampus atau lembaga lain yang ingin melakukan kegiatan positif di sini, kami akan sambut dengan tangan terbuka. Tentunya selama tujuannya jelas dan tidak bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat,” imbuhnya.
Kunjungan Kepala Desa Wangkal ke padepokan ini juga menjadi sinyal positif bahwa wilayah-wilayah yang dulu sempat tertutup kini mulai dibuka kembali untuk kepentingan bersama, khususnya dalam rangka pendidikan, sosial, dan pengembangan masyarakat. Program KKN ini pun diharapkan menjadi pemicu semangat baru bagi warga sekitar untuk terus bergerak maju dalam berbagai bidang kehidupan.
(Edi D/Redaksi MPH/**)