Menu

Mode Gelap
TNI AD Berjuang Bersama Rakyat, Kodim 0820 Peringati Hari Juang Ke-79 Polsek Widang Tingkatkan Patroli di Perbatasan Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Advokat Muda Salamul Huda Nahkodai GP Ansor Kota Probolinggo Masa Khidmat 2024-2029 88 Karateka Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat Kodim 1009/Tanah Laut Peringatan Hari Juang Kartika TNI AD Ke-79, Dandim Tanah Laut Ajak Rakyat Bersama TNI Jaga NKRI HUT Ke-10 Sanggar Seni Reog Singo Lawu: Dukungan PKB Marelan

Berita

Tokoh Masyarakat Kritik Polisi Tembak Mati DPO di Tabanan Bali

badge-check

Tokoh Masyarakat Kritik Polisi Tembak Mati DPO di Tabanan Bali

**Probolinggo -** Kasus penembakan terhadap DPO kasus pencurian motor asal Kabupaten Probolinggo di wilayah Pulau Bali mengundang perhatian berbagai kalangan. Salah satunya dari Samsudin, Tokoh Masyarakat Kecamatan Tiris, tempat kelahiran terduga pelaku yang ditembak mati oleh anggota Buser Polres Tabanan Bali beberapa hari lalu. Samsudin menyatakan bahwa langkah kepolisian dalam penegakan hukum patut didukung, namun harus sesuai undang-undang yang berlaku.

Tokoh Masyarakat Kritik Polisi Tembak Mati DPO di Tabanan Bali

“Saya sebagai tokoh masyarakat di Kecamatan Tiris mendukung kepolisian dalam penegakan hukum dan pemberantasan pelaku kejahatan yang terbukti bersalah,” kata Samsudin, Selasa (30/7/2024). Namun, dia menambahkan bahwa penegakan hukum harus berlandaskan undang-undang yang berlaku. Samsudin menduga ada pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Polres Tabanan yang melanggar Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2019, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, serta Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.

Menurut Samsudin, penembakan seharusnya bersifat melumpuhkan, bukan mematikan. “Seharusnya tembakan itu melumpuhkan, bukan menembak mati mengenai bagian jantungnya. Bahkan setelah korban meninggal dan dimakamkan, anggota Polres Tabanan Bali tidak melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Probolinggo. Baru setelah masyarakat menghubungi Polres Probolinggo, kejadian tersebut terungkap. Terduga pelaku ini tidak memegang senjata tajam saat kejadian,” ungkap Samsudin.

Samsudin juga menyoroti bahwa eksekusi mati terhadap terduga pelaku yang belum pernah dipanggil atau diperiksa sebagai tersangka melanggar asas praduga tak bersalah, yang diatur dalam Pasal 18 Ayat (1) UU HAM. “Setiap orang yang ditangkap, ditahan, atau dituntut karena disangka melakukan tindak pidana berhak dianggap tidak bersalah sampai terbukti bersalah secara sah dalam sidang pengadilan dan diberi jaminan hukum untuk pembelaan, sesuai peraturan perundang-undangan,” tambahnya.

Samsudin berjanji akan mengawal keluarga terduga pelaku yang kini disebut sebagai korban untuk melaporkan perbuatan anggota Polres Tabanan ke Divisi Propam Polri dan Kompolnas. “Tidak hanya ke Divisi Propam Polri dan Kompolnas saja, kami juga akan melaporkan ke Komnas HAM agar kedepannya oknum polisi menegakkan hukum berdasarkan undang-undang yang berlaku,” tegas Samsudin.

Ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali, terutama di wilayah Kabupaten Probolinggo. “Jangan sampai penegak hukum malah melanggar hukum. Jika masyarakat melanggar hukum, itu bisa dimaklumi karena ketidaktahuan. Namun, penegak hukum harus menjadi contoh dalam menjalankan hukum,” pungkasnya.

**(Tim/Red)**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dinas PUPR Tulungagung Tingkatkan Infrastruktur Pemeliharaan Ruas Jalan Karanganom – Segawe.

6 Oktober 2025 - 09:45 WIB

Dinas PUPR Tulungagung Tingkatkan Infrastruktur Pemeliharaan Ruas Jalan Karanganom – Segawe.

Kritik Tajam PWOD: Dewan Pers Dinilai Gagal Jaga Kemerdekaan Pers, Justru Jadi Alat Pembatas Media

5 Oktober 2025 - 22:36 WIB

Kritik Tajam PWOD: Dewan Pers Dinilai Gagal Jaga Kemerdekaan Pers, Justru Jadi Alat Pembatas Media

Polsek Cileungsi Diduga Tutup Mata, Mafia Solar Bebas Overtap: Jejak ‘Perlindungan’ Oknum Makin Tercium

5 Oktober 2025 - 21:47 WIB

Polsek Cileungsi Diduga Tutup Mata, Mafia Solar Bebas Overtap: Jejak ‘Perlindungan’ Oknum Makin Tercium

Akhir Drama Sahara vs Yai Mim: Permintaan Maaf Tersiar di Podcast Denny Sumargo, Netizen Terbelah

5 Oktober 2025 - 21:23 WIB

Akhir Drama Sahara vs Yai Mim: Permintaan Maaf Tersiar di Podcast Denny Sumargo, Netizen Terbelah

Wanita Elegan yang Sesungguhnya: Keteguhan Ibu Rosyida di Tengah Badai Kasus Yai MIM

5 Oktober 2025 - 20:50 WIB

Wanita Elegan yang Sesungguhnya: Keteguhan Ibu Rosyida di Tengah Badai Kasus Yai MIM
Trending di Inspiratif