Malang, Patrolihukum.net – Di tengah hiruk-pikuk pemberitaan dan perdebatan publik yang memanas terkait kasus viral yang menyeret nama KH. Muhammad Imam Muslimin atau Yai MIM, muncul satu sosok yang justru memikat perhatian karena ketenangannya: Ibu Rosyida, istri sang ulama sekaligus dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
Tanpa banyak bicara, tanpa membalas dengan amarah, Ibu Rosyida tampil dengan aura keteduhan yang justru menggetarkan. Dalam situasi yang penuh tekanan, ia tidak menunjukkan sikap reaktif atau emosional. Keheningannya menjadi bentuk elegansi tersendiri—mendamaikan, namun juga meneguhkan.

Keheningan yang Berbicara
Saat linimasa media sosial dipenuhi narasi saling tuding dan video yang memancing perdebatan, publik justru menemukan keteduhan pada sosok yang tak banyak bicara ini.
Bagi sebagian besar netizen, Ibu Rosyida hadir bak oase di tengah gurun panas opini dan emosi. Ia tidak berusaha membenarkan diri, tidak pula menjatuhkan pihak lain.
Namun sikap tenangnya itu justru berbicara lebih keras daripada seribu kata.
“Beliau benar-benar elegan. Tidak semua badai harus dihadapi dengan teriakan, kadang cukup dengan diam dan menjaga martabat,” tulis seorang netizen di kolom komentar video yang menampilkan dirinya.
Komentar serupa juga membanjiri berbagai platform, menilai bahwa keteguhan Ibu Rosyida menjadi contoh nyata dari nilai kesabaran dan kematangan spiritual yang diajarkan suaminya sendiri.
Penyeimbang di Tengah Kegaduhan
Sementara perdebatan publik semakin tajam, baik yang membela maupun mengkritik Yai MIM dan pihak lain, kehadiran Ibu Rosyida seolah menjadi poros penyeimbang.
Ia tidak mencari panggung, tidak tampil di depan kamera dengan pembelaan emosional, namun kehadirannya meneduhkan semua yang memperhatikannya.
“Kalau bukan karena kesabaran istri, mungkin Yai MIM tidak akan setegar ini menghadapi ujian,” ujar salah seorang warga Malang yang mengenal keduanya.
Kalimat sederhana ini menggambarkan betapa besar peran seorang istri dalam menopang kekuatan batin seorang suami—terlebih seorang ulama yang tengah disorot publik.
Elegansi Sejati di Tengah Sorotan
Dalam dunia yang kini ramai oleh opini dan adu narasi, keheningan seperti yang ditunjukkan Ibu Rosyida justru menjadi bentuk keberanian baru.
Ia tidak menanggapi dengan kemarahan, tidak pula menumpahkan emosi di ruang publik. Sebaliknya, ia memilih jalan sunyi—menjaga kehormatan diri dan keluarga di tengah sorotan yang tak henti.
Sikap ini membuat banyak pihak menilai bahwa elegansi sejati bukan diukur dari penampilan atau kata-kata indah, melainkan dari kemampuan menjaga ketenangan di tengah badai.
Pelajaran dari Sosok Ibu Rosyida
Kehadiran sosok seperti Ibu Rosyida memberi pengingat penting bagi masyarakat: bahwa dalam setiap konflik, masih ada ruang untuk keteduhan dan kebijaksanaan.
Bahwa martabat tidak harus dibela dengan amarah, tetapi bisa dijaga melalui sikap sabar, lembut, dan penuh keyakinan.
Mungkin di sanalah letak kekuatan sejati seorang wanita:
bukan pada siapa yang paling lantang bersuara, melainkan pada siapa yang paling tenang menjaga kehormatan.
🖋️ Penulis: Redaksi Patrolihukum.net / Edi D