Kota Probolinggo – Kondisi memprihatinkan terlihat pada fasilitas toilet umum di Alun-Alun Kota Probolinggo yang seharusnya gratis namun ternyata berbayar. Alun-alun tersebut berada didepan Pendopo Bupati Probolinggo. Selain itu, kebersihan toilet tersebut juga sangat buruk, menimbulkan keluhan dari pengunjung. Bau menyengat dan kondisi yang tidak terawat menjadi masalah utama, sehingga tidak sesuai dengan tujuan awal penyediaannya sebagai fasilitas umum gratis.
Hasil investigasi tim gabungan media menemukan dua toilet di kawasan alun-alun. Toilet di sisi barat terkunci dan tidak ada penjaga, sehingga tidak bisa digunakan. Sementara itu, toilet di sisi timur memungut biaya Rp 2.000 dari setiap pengunjung.


Foto Istimewa: Tim gabungan media online saat di lokasi toilet sebelah timur Alun Alun Kota Probolinggo, keluar harus bayar Rp. 2000.00;, Toilet sebelah barat terkunci tidak ada penjaga
Toilet Timur Berbayar dan Dikelola Oknum
Ketika tim mencoba toilet di sisi timur, penjaga meminta bayaran Rp 2.000 tanpa penjelasan jelas mengenai alokasi dana tersebut. Penjaga, seorang perempuan, mengaku hanya membantu suaminya, Rj, yang bertanggung jawab atas toilet itu. Area depan toilet bahkan dijadikan tempat berjualan minuman, menambah kesan bahwa fasilitas ini tidak dikelola dengan semestinya. Terkait uang hasil toilet tersebut nantinya akan ada yang mengambil seorang laki-laki yang tidak disebutkan namanya. Ujar penjaga toilet tersebut, Senin (23/12/24)
Keluhan Pengunjung dan PKL
Banyak pengunjung mengeluhkan kondisi ini. Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan, “Seharusnya toilet umum gratis, tapi ini malah bayar. Kebersihannya juga tidak terjaga, sangat mengecewakan.”
Senada dengan pengunjung, seorang pedagang kaki lima (PKL) di sekitar alun-alun mengkritik pengelolaan toilet yang dianggap tidak memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Satpol PP dan DLH Tidak Mengetahui
Ketika dikonfirmasi, petugas Satpol PP yang berjaga di alun-alun menyatakan tidak tahu-menahu mengenai pungutan tersebut. “Setahu saya, toilet umum di sini gratis,” ujar Hendra, salah satu petugas. Ia menyarankan agar masalah ini ditanyakan langsung kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
DLH Kota Probolinggo, melalui Kepala DLH Retno Wandasari didampingi Stafnya R Apriliani, menyatakan pihaknya tidak pernah memberikan instruksi untuk memungut biaya di toilet umum tersebut serta kami belum menerima serah terima kunci toilet tersebut. Retno mengaku akan menelusuri dugaan keberadaan oknum yang memanfaatkan fasilitas ini untuk keuntungan pribadi.
Fasilitas yang Tidak Terurus
Retno juga mengakui adanya kendala dalam pengelolaan fasilitas umum, terutama karena keterbatasan jumlah petugas. “Kami akan mencoba berkoordinasi dengan pihak pemerintah kota untuk menangani masalah ini,” ujarnya. R Aprilia juga menambahkan bahwa kami menginginkan pengelolaan fasilitas umum seperti di kota-kota tetangga seperti Kraksaan dan Pasuruan bisa dijadikan contoh, di mana kebersihan toilet umum sangat terjaga dan gratis untuk masyarakat. Tambahnya
Ketika ditanya mengenai dugaan penerimaan uang dari PKL atau pungutan liar terkait toilet umum, Retno dengan tegas membantah. “Kami tidak pernah menerima uang dari PKL maupun dari toilet umum,” tegasnya.
Masyarakat Menunggu Tindakan Pemerintah
Situasi ini menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat yang berharap pemerintah Kota Probolinggo segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki kondisi toilet umum. Penanganan kebersihan dan pengawasan ketat terhadap oknum yang menyalahgunakan fasilitas ini sangat dinantikan.
Dengan banyaknya pengunjung setiap hari, fasilitas umum seperti toilet di alun-alun seharusnya menjadi prioritas untuk dikelola secara baik demi kenyamanan masyarakat.
Bersambung…..?
# Jangan lupa ikuti Tiktok di akun @mediaonlinepatrolihukum.net., Dengan Like, Share dan Komentarnya ya gaess 🥰🥰🙏🙏#
(Tim Gabungan Media Online)