Patrolihukum.net // Hong Kong, 31 Mei 2025 – Dalam momentum pertemuan penting yang berlangsung kemarin, saya berkesempatan bertemu kembali dengan H.E. Paul Chan Mo-po, Financial Secretary of the Hong Kong Special Administrative Region Government. Pertemuan ini menjadi ajang strategis untuk mempererat hubungan bilateral dan berbagi pengalaman terkait berbagai program pembangunan ekonomi.
Dalam diskusi tersebut, saya menjelaskan secara komprehensif berbagai program yang tengah dijalankan oleh Presiden Prabowo, termasuk pembentukan Danantara dan upaya reformasi struktural yang sedang berlangsung di Indonesia. Salah satu fokus utama adalah pembahasan tentang Undang-Undang P2SK (Pengelolaan Pendanaan dan Sistem Keuangan), yang menjadi landasan bagi transformasi ekonomi nasional.

Selain itu, saya juga menguraikan strategi optimalisasi bonus demografi Indonesia yang menjadi peluang besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Tidak kalah penting, saya menjelaskan langkah-langkah reorganisasi di Kementerian Keuangan yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan negara.
Menanggapi paparan tersebut, Paul Chan menyatakan bahwa Hong Kong sangat terbuka untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik di sejumlah bidang. Khususnya, program pendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sudah maju di Hong Kong dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan UMKM di Indonesia. Selain itu, Hong Kong juga menyoroti keberhasilan konsolidasi fiskal serta peningkatan layanan publik melalui pemanfaatan teknologi informasi (IT).
Pertemuan ini memperkuat komitmen kedua negara dalam membangun kerja sama strategis yang saling menguntungkan. Dengan landasan hubungan yang telah terjalin baik selama ini, Indonesia dan Hong Kong optimis kolaborasi di masa mendatang akan semakin memperluas peluang-peluang bisnis dan investasi yang produktif.
Dalam era globalisasi dan persaingan ekonomi yang ketat, sinergi antara Indonesia dan Hong Kong diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan rakyat kedua negara. Kerja sama yang solid ini juga menjadi modal penting dalam menghadapi tantangan dan dinamika ekonomi dunia yang terus berubah.
Pertemuan di Hong Kong ini bukan sekadar pertemuan formal, melainkan momentum strategis yang membuka cakrawala baru bagi hubungan bilateral. Kedua pihak sepakat untuk terus memperkuat komunikasi dan memperluas bidang kerja sama di berbagai sektor, termasuk ekonomi digital, perdagangan, serta pengembangan sumber daya manusia.
Sebagai penutup, kami menegaskan kembali komitmen untuk menjadikan kemitraan ini sebagai pilar utama dalam upaya meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional sekaligus memperkuat posisi Hong Kong sebagai pusat keuangan dan bisnis terkemuka di Asia. (Edi D/Red/*)