Menu

Mode Gelap
TNI AD Berjuang Bersama Rakyat, Kodim 0820 Peringati Hari Juang Ke-79 Polsek Widang Tingkatkan Patroli di Perbatasan Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Advokat Muda Salamul Huda Nahkodai GP Ansor Kota Probolinggo Masa Khidmat 2024-2029 88 Karateka Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat Kodim 1009/Tanah Laut Peringatan Hari Juang Kartika TNI AD Ke-79, Dandim Tanah Laut Ajak Rakyat Bersama TNI Jaga NKRI HUT Ke-10 Sanggar Seni Reog Singo Lawu: Dukungan PKB Marelan

Kabar Viral

Baru Beberapa Bulan Rusak, Proyek Rabat Beton Bringkeng Cilacap Tuai Sorotan Warga

badge-check


					Baru Beberapa Bulan Rusak, Proyek Rabat Beton Bringkeng Cilacap Tuai Sorotan Warga Perbesar

CILACAP, Patrolihukum.net — Harapan masyarakat Desa Bringkeng, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, untuk memiliki jalan lingkungan yang layak dan tahan lama kini berubah menjadi kekecewaan mendalam. Proyek pembangunan rabat beton yang baru rampung dalam beberapa bulan terakhir justru menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius.

Retakan, pecahan, hingga permukaan jalan yang mulai mengelupas terlihat di berbagai titik. Kondisi tersebut menimbulkan dugaan kuat bahwa kualitas pekerjaan proyek tidak sesuai spesifikasi teknis dan dikerjakan secara asal-asalan.

Baru Beberapa Bulan Rusak, Proyek Rabat Beton Bringkeng Cilacap Tuai Sorotan Warga

“Ini jalan baru beberapa bulan sudah mulai buyar (rusak), bahkan ada bagian yang retak. Kami kecewa karena ini seharusnya bisa tahan bertahun-tahun,” ujar salah satu warga Bringkeng kepada media, Rabu (15/10/2025).

Warga lainnya menambahkan bahwa sebelumnya telah dilakukan perbaikan pertama, namun hasilnya tidak memuaskan. “Sudah pernah diperbaiki, tapi ya sama saja, cepat rusak lagi. Kayak tidak dikerjakan serius,” keluhnya.

Menariknya, papan informasi proyek yang semestinya menjadi bukti transparansi publik kini sudah tidak terlihat di lokasi. Padahal, papan proyek merupakan komponen wajib agar masyarakat dapat mengetahui sumber anggaran, nilai kontrak, hingga pelaksana kegiatan. Hilangnya papan informasi itu makin memperkuat dugaan adanya ketidakberesan dalam pelaksanaan proyek.

Masyarakat Desak Audit dan Inspeksi Ulang

Melihat kondisi ini, masyarakat Desa Bringkeng mendesak agar pihak terkait — terutama konsultan pengawas dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) — melakukan inspeksi ulang dan audit teknis menyeluruh terhadap proyek tersebut.

“Ini harus diaudit. Jangan sampai uang rakyat dipakai untuk pekerjaan yang tidak berkualitas. Kalau memang ada pelanggaran, harus ada tindakan tegas,” tegas seorang tokoh masyarakat setempat.

Warga juga meminta aparat penegak hukum, baik dari Kejaksaan maupun Kepolisian, turun tangan menelusuri dugaan penyimpangan anggaran atau praktik KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme) dalam proyek yang dibiayai dari dana publik tersebut.

Menurut warga, pengawasan yang lemah dan kurangnya transparansi seringkali menjadi celah bagi oknum pelaksana proyek untuk bermain di balik meja. Padahal, pembangunan infrastruktur seperti rabat beton merupakan kebutuhan vital masyarakat desa yang sangat bergantung pada akses jalan yang memadai.

Transparansi dan Akuntabilitas Jadi Sorotan

Kasus di Bringkeng menjadi cerminan bahwa pengawasan terhadap proyek infrastruktur desa perlu diperketat, terutama pada tahap pelaksanaan dan pasca-pengerjaan. Tanpa pengawasan yang ketat, kualitas proyek berpotensi dikorbankan demi keuntungan segelintir pihak.

Warga berharap agar Pemkab Cilacap, melalui inspektorat daerah, segera turun melakukan investigasi. “Kami bukan hanya butuh jalan, tapi juga butuh jaminan bahwa setiap rupiah dari anggaran desa digunakan sebagaimana mestinya,” tegas warga.

Sejumlah pihak dari kalangan aktivis antikorupsi juga menilai pentingnya keterlibatan publik dalam memantau proyek pembangunan di tingkat desa. Transparansi dan partisipasi masyarakat dianggap sebagai kunci untuk mencegah penyimpangan serta memastikan kualitas infrastruktur yang berkelanjutan.

Penegasan Warga: Jangan Ada yang Ditutup-tutupi

Masyarakat Desa Bringkeng menegaskan bahwa mereka tidak menolak pembangunan, namun menuntut agar pekerjaan dilakukan dengan standar mutu yang baik. Mereka meminta pemerintah daerah tidak tinggal diam atas indikasi kerusakan dini tersebut.

“Kalau proyek seperti ini dibiarkan, sama saja merugikan rakyat. Kami ingin ada tindakan nyata, bukan sekadar janji,” ungkap warga dengan nada tegas.

Dengan kondisi jalan yang kini mulai rusak dan mengancam kenyamanan warga, tuntutan untuk audit, transparansi, dan penegakan hukum yang adil semakin kuat.

Publik kini menanti langkah konkret dari instansi terkait, apakah akan menindaklanjuti dugaan pelanggaran tersebut, atau justru membiarkan kualitas proyek desa kembali menjadi sorotan negatif.

(Edi D/PRIMA/Tim Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Teror di Jalan Cokroaminoto! Polisi Tangkap Pelaku Pembegalan Dokter Cantik di Kota Probolinggo

16 Oktober 2025 - 17:16 WIB

Teror di Jalan Cokroaminoto! Polisi Tangkap Pelaku Pembegalan Dokter Cantik di Kota Probolinggo

Ulang Tahun ke-4 Komposisinews.com, Fahrul Mozza Apresiasi Kiprah Media Independen dan Profesional

16 Oktober 2025 - 17:01 WIB

Ulang Tahun ke-4 Komposisinews.com, Fahrul Mozza Apresiasi Kiprah Media Independen dan Profesional

Stop Halangi Hak Rakyat! Pembangunan Jalan Waynipah–Tampang Tua Diduga Tersendat karena Birokrasi Dinas

16 Oktober 2025 - 16:29 WIB

Stop Halangi Hak Rakyat! Pembangunan Jalan Waynipah–Tampang Tua Diduga Tersendat karena Birokrasi Dinas

Kasus Dugaan Percobaan Pemerkosaan Oknum Polisi di Sampang, Aktivis Nilai Propam Tidak Profesional

16 Oktober 2025 - 16:07 WIB

Kasus Dugaan Percobaan Pemerkosaan Oknum Polisi di Sampang, Aktivis Nilai Propam Tidak Profesional

Bakamla RI Tangkap Terduga Perompak Batu Bara

16 Oktober 2025 - 13:07 WIB

Bakamla RI Tangkap Terduga Perompak Batu Bara
Trending di Nasional