*Pekanbaru, 11 Februari 2025* – Pernyataan Ketua Badan Pimpinan Nasional Indonesia Corruption Investigation (BPN ICI) Riau, Darwis AK, yang menuding Thomas, Humas PT Surya Dumai Agrindo (SDA), sebagai pihak yang mencoba memecah belah masyarakat dan Koperasi Bukit Batu Darul Makmur (BBDM), menuai tanggapan keras. Thomas menegaskan bahwa sikapnya justru berdasarkan prinsip kemanusiaan dan upaya perusahaan untuk membela hak warga lima desa dan satu kelurahan.

Menurut Thomas, pernyataan yang diberitakan di media nasional pada 10 Februari 2025 bukanlah tindakan tidak etis, melainkan langkah yang harus diambil oleh siapa pun yang ingin memperjuangkan kebenaran. Ia menilai, seharusnya Ketua BPN ICI mendukung upaya PT SDA dalam mengungkap dugaan ketidakwajaran di tubuh Koperasi BBDM, bukan malah menekan perusahaan untuk menegur atau memutasi dirinya.
*”Pernyataan saya bukan tindakan yang tidak etis. Justru, ini adalah langkah yang harus diambil oleh siapa pun yang peduli pada kebenaran. Ketua BPN ICI seharusnya mendukung PT SDA untuk membuka tabir kepalsuan dalam Koperasi BBDM, bukan malah menuntut saya dimutasi. Saya menduga ada keanehan di balik pernyataan tersebut,”* ujar Thomas dalam pesan WhatsApp kepada media.
### **Transparansi Data Koperasi BBDM Dipertanyakan**
Lebih lanjut, Thomas mempertanyakan sikap Koperasi BBDM yang dinilainya defensif terhadap kritik yang dilontarkan PT SDA. Menurutnya, jika koperasi tidak bersalah, seharusnya mereka berani membuka data secara transparan, bukan sekadar bermain opini di publik.
*”Kalau memang tidak ada kesalahan, kenapa harus merasa disudutkan? Seharusnya pihak koperasi menantang perusahaan untuk adu data, bukan malah bermain peran sebagai korban. Saya hanya meminta transparansi terkait daftar Calon Petani Calon Lahan (CPCL) yang diajukan ke PJ Bupati saat itu. Sampai hari ini masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan hak mereka, meskipun lahan mereka sudah diserahkan ke perusahaan. Pertanyaannya, ke mana lahan-lahan itu disalurkan?”* ungkap Thomas dengan nada geram.
Thomas juga menegaskan bahwa dirinya mewakili PT SDA dalam meminta keterbukaan koperasi. Perusahaan telah menjalankan kewajibannya sesuai regulasi dengan menyerahkan 25% dari luas Hak Guna Usaha (HGU) kepada masyarakat melalui wadah Koperasi BBDM. Namun, hingga kini, belum ada kejelasan apakah pembagian lahan tersebut benar-benar telah mencakup seluruh warga yang berhak.
*”Hari ini PT SDA sudah melaksanakan kewajibannya dengan menyerahkan 25% dari HGU kepada masyarakat lima desa dan satu kelurahan melalui Koperasi BBDM. Sekarang yang menjadi pertanyaan, apakah pembagian lahan ini benar-benar telah mewakili seluruh masyarakat? Jangan sampai masyarakat justru menyalahkan PT SDA, seolah-olah kami tidak peduli terhadap mereka,”* tegasnya.
### **Thomas: “BPN ICI Harus Berpihak pada Kebenaran”**
Di akhir pernyataannya, Thomas meminta BPN ICI Riau untuk tidak asal menuding dan lebih fokus dalam mengungkap fakta yang sebenarnya. Ia menegaskan bahwa tidak ada upaya perpecahan dalam pernyataan yang ia sampaikan, melainkan keinginan agar masyarakat mendapatkan hak mereka secara adil.
*”Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada yang disudutkan di sini. Saya hanya ingin segalanya menjadi terang benderang. BPN ICI jangan asal menuding saya ingin memecah belah warga. Justru seharusnya mereka ikut membantu mengungkap persoalan ini, bukan malah membela dugaan pelanggaran di Koperasi BBDM. Jika memang ingin berpihak, berpihaklah pada yang benar, bukan pada pihak yang masih abu-abu,”* pungkasnya.
Dengan pernyataan ini, PT SDA berharap pihak terkait dapat duduk bersama dan mencari solusi terbaik demi kepentingan masyarakat. Transparansi dan kejelasan data menjadi kunci utama agar tidak ada lagi pihak yang merasa dirugikan.
**(Tim)**