Oleh: Dahlan Iskan
Senin, 01-07-2024
(Rumah Rico Sempurna Pasaribu di Kabanjahe yang dilahap api)
RABU lusa, para wartawan di Karo akan menyalakan lilin bersama di reruntuhan rumah rekan mereka di Kabanjahe. Rekan wartawan tersebut adalah Rico Sempurna Pasaribu, yang tewas terbakar di rumahnya bersama istri, anak, dan cucunya. Sempurna, 45 tahun, gigih mengungkapkan perjudian dan peredaran narkoba di Karo, yang menjadi kecurigaan utama penyebab kebakaran ini.
Para wartawan mendesak aparat keamanan untuk mengungkap sejelas-jelasnya apakah kebakaran tersebut terjadi secara alami atau ada unsur kesengajaan. Kecurigaan bahwa rumah Sempurna sengaja dibakar sangat beralasan mengingat dua minggu terakhir, ia gencar menulis tentang perjudian dan peredaran narkoba di Karo.
Untuk menulis artikel ini, saya menghubungi wartawan di Kabanjahe, Marko Sembiring Keloko, yang merupakan teman dekat Sempurna. Mereka bersama-sama meniti karir sebagai wartawan, awalnya sebagai koresponden harian Senior Medan di Karo. Meskipun akhirnya bekerja di media yang berbeda, mereka tetap tinggal di Kabanjahe.
Hari menjelang kematiannya, Marko masih bertemu Sempurna saat meliput demo antijudi dan antinarkoba di Karo. Para tokoh agama dari berbagai agama di Karo ikut serta dalam demo tersebut, yang diadakan di dua lokasi: Pemkab Karo dan Polres Karo.
Setelah meliput demo, Marko dan Sempurna makan bersama sebelum berpisah. Malam harinya, sekitar pukul 03.00 dini hari, rumah Sempurna terbakar habis. Semua penghuni di dalamnya tewas terbakar.
Teman-teman Sempurna heran mengapa ia tidak sempat melarikan diri dari kebakaran, begitu pula istri dan anak cucunya. Rumah kecil berukuran sekitar 3 x 4 meter dengan dinding papan itu menjadi abu. Kecurigaan bahwa kebakaran ini terkait dengan tulisan Sempurna tentang judi dan narkoba semakin kuat.
Menurut Marko, teman-teman Sempurna sudah mengingatkan agar ia berhati-hati, namun Sempurna tetap gigih menuliskannya. Seorang wartawan lain, Anderson Sembiring, sempat mengantarkan Sempurna pulang malam itu dan menghubunginya beberapa menit kemudian untuk memastikan ia sudah sampai rumah dengan selamat.
Keesokan paginya, grup WhatsApp wartawan Karo ribut mengabarkan kematian Sempurna dan kebakaran rumahnya. Teman-teman wartawan menganggap Sempurna sebagai wartawan pejuang.
Kepolisian Karo menjelaskan bahwa kebakaran ini ada kaitannya dengan bahan bakar yang dijual di rumah Sempurna, namun belum ada penjelasan asal mula api. Karo yang berudara sejuk memerlukan sumber api untuk bisa membuat bensin terbakar. Teman-teman Sempurna terus mendesak aparat untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik tragedi ini.
(DAHLAN ISKAN)