Patrolihukum.net — Hari ini, Sabtu (29/6/2024), PT PAL Indonesia dan Naval Group menggelar pertemuan tingkat tinggi untuk membahas persiapan pembangunan kapal selam Scorpene class yang akan dilakukan di galangan kapal PT PAL Indonesia. Meskipun kontrak efektif belum berlaku, kedua pihak terus memantapkan kerja sama mereka dalam proyek strategis ini.
Kontrak untuk pembangunan dua unit kapal selam Scorpene evolve full lithium-ion battery telah ditandatangani antara Kementerian Pertahanan dan PT PAL Indonesia pada 28 Maret 2024. Namun, proses kontrak efektif masih menunggu pembayaran uang muka untuk dimulai. Sebagai langkah awal, kedua belah pihak telah melakukan persiapan intensif, termasuk pelatihan bagi calon awak kapal selam yang akan dilakukan oleh TNI AL.

Pada pertemuan ini, delegasi dari Naval Group, dipimpin oleh Marie Laure Bourgeois, Executive Vice President Sales & Marketing, melakukan kunjungan eksklusif ke fasilitas produksi PT PAL Indonesia. Mereka memeriksa kesiapan teknis dan fasilitas produksi yang akan digunakan untuk membangun kapal selam Scorpene. CEO PT PAL, Kaharuddin Djenod, menyambut kunjungan ini sebagai tonggak penting dalam meningkatkan kemampuan industri pertahanan nasional.
“Kami sangat berkomitmen untuk menyelesaikan program ini dengan sukses, meskipun masih ada tahapan-tahapan yang harus dilewati. Kolaborasi dengan Naval Group tidak hanya akan memperkuat kapabilitas kami dalam industri pertahanan, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan bisnis di Kawasan Asia Tenggara,” ujar Kaharuddin.
Selain memeriksa fasilitas produksi, pertemuan ini juga membahas rencana adaptasi dari kapal selam jenis 209 menjadi Scorpene evolve full lithium-ion battery. Rencana adaptasi ini menjadi fokus utama dalam meningkatkan kapabilitas PT PAL Indonesia dalam memproduksi kapal selam kelas dunia.
Meskipun masih ada langkah yang harus diambil sebelum kontrak efektif berlaku, PT PAL Indonesia dan Naval Group optimis bahwa persiapan yang matang akan memperlancar jalannya pembangunan kapal selam Scorpene. Proyek ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan industri pertahanan nasional, tetapi juga memperkuat hubungan antara Indonesia dan Prancis melalui kerja sama strategis ini.
(Red/Tim/**)