Pyongyang – Korea Utara telah resmi menjadi negara keempat di dunia yang memiliki kemampuan rudal hipersonik, bergabung dengan Rusia, Iran, dan Tiongkok. Uji coba rudal tersebut dilakukan pada hari Senin, dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un secara langsung mengawasi peluncuran tersebut.
Menurut laporan kantor berita resmi Korea Utara (KCNA), Kim Jong Un menyebut sistem rudal hipersonik ini sebagai elemen penting untuk memperkuat pertahanan negara di kawasan Pasifik. “Sistem rudal hipersonik dapat diandalkan untuk menahan musuh di kawasan Pasifik yang dapat memengaruhi keamanan negara kita,” ujar Kim seperti dilaporkan KCNA.

Rudal hipersonik dikenal sebagai salah satu teknologi militer paling canggih saat ini. Kemampuannya untuk terbang dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara serta bermanuver di atmosfer membuatnya sulit untuk dilacak dan dicegat oleh sistem pertahanan udara konvensional.
Langkah Korea Utara ini diperkirakan akan meningkatkan ketegangan di kawasan, terutama dengan Amerika Serikat dan sekutunya di Asia Timur. Uji coba ini juga menambah tekanan terhadap stabilitas keamanan di Pasifik, yang telah menjadi fokus geopolitik dunia.
Sebagai informasi, Rusia, Iran, dan Tiongkok lebih dahulu memiliki teknologi rudal hipersonik, yang dianggap sebagai senjata strategis dalam menghadapi tantangan militer global.
Uji coba ini juga mendapatkan perhatian internasional, dengan sejumlah negara meminta penjelasan atas langkah Korea Utara yang dianggap mengancam perdamaian. Hingga berita ini diturunkan, belum ada respons resmi dari Washington maupun sekutu lainnya terkait perkembangan ini.
Tindakan Korea Utara ini mengindikasikan bahwa negara tersebut terus mengembangkan kemampuan militernya meskipun berada di bawah sanksi internasional yang berat. Analis menilai, peluncuran ini adalah pesan kuat dari Pyongyang bahwa mereka tidak akan berhenti memperkuat kemampuan pertahanannya di tengah tekanan global.
(Edi D/Red/**)