Probolinggo, Patrolihukum.net – Upaya Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam memperkuat budaya literasi masyarakat kembali menorehkan hasil membanggakan. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Probolinggo berhasil melahirkan perpustakaan desa berprestasi. Tahun 2025 ini, Perpustakaan Desa (Perpusdes) Delarasati Desa Klaseman, Kecamatan Gending, dinobatkan sebagai Juara 1 Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan/TBM Terbaik se-Kabupaten Probolinggo.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris bersama unsur Forkopimda pada upacara gabungan memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, dan Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana, yang digelar di halaman Kantor Bupati Probolinggo, Selasa (28/10/2025).

Selain Perpusdes Delarasati, Perpusdes Pondokkelor Pintar dari Desa Pondokkelor Kecamatan Paiton menempati posisi kedua, disusul Perpusdes Pojok Baca Desa Laweyan Kecamatan Sumberasih di posisi ketiga.
Penilaian Inovasi dan Dampak Nyata
Kepala Dispersip Kabupaten Probolinggo, Ulfiningtyas, menegaskan bahwa penilaian tidak hanya berfokus pada ketersediaan koleksi buku, rak, maupun fasilitas pendukung. Lebih jauh, tim juri menilai sejauh mana inovasi, profesionalitas pengelolaan, serta dampak sosial dan edukatif perpustakaan bagi masyarakat.
“Perpustakaan bukan sekadar tempat menyimpan buku. Ia harus menjadi ruang belajar yang hidup, yang mendorong masyarakat untuk berpikir kritis dan kreatif. Literasi adalah gerakan bersama antara pemerintah desa, komunitas, dan masyarakat,” ujarnya.
Sebelum menentukan pemenang, Dispersip melakukan seleksi administrasi terhadap puluhan Perpusdes di seluruh Kabupaten Probolinggo. Dari hasil seleksi tersebut, terpilih enam nominasi terbaik untuk dilakukan penilaian langsung di lapangan oleh tim juri independen.
Adapun keenam nominasi tersebut antara lain:
- Perpusdes Delarasati Desa Klaseman,
- Perpusdes Pondokkelor Pintar Desa Pondokkelor,
- Perpusdes Pojok Baca Desa Laweyan,
- Perpusdes Sumberlele Jaya Desa Sumberlele,
- Rumah Baca Cahaya Desa Pohsangit Tegah, dan
- Perpusdes Harapan Bangsa Desa Bulujaran Lor.
Tim penilai terdiri dari unsur komunitas literasi, TP PKK Kabupaten Probolinggo, serta kalangan akademisi agar hasil penilaian berjalan objektif dan transparan.
Literasi Sebagai Penggerak Pemberdayaan
Lebih lanjut, Ulfi berharap lomba tersebut tidak berhenti pada kompetisi tahunan semata, melainkan menjadi pemantik semangat bagi seluruh pengelola perpustakaan desa dan taman bacaan masyarakat (TBM) untuk terus berinovasi.
“Kami ingin setiap perpustakaan desa menjadi pusat kegiatan literasi dan pemberdayaan masyarakat. Tidak hanya menyediakan bahan bacaan, tapi juga menghadirkan manfaat sosial yang berkelanjutan,” tegasnya.
Dispersip Kabupaten Probolinggo juga tengah memperkuat pembinaan, pendampingan, serta digitalisasi layanan pustaka. Hal ini diharapkan dapat mempercepat transformasi menuju perpustakaan berdaya saing nasional yang mampu mendukung pengembangan sumber daya manusia di daerah.
Perpustakaan sebagai Wajah Kemajuan Desa
Melalui keberhasilan Perpusdes Delarasati, Kabupaten Probolinggo menunjukkan bahwa gerakan literasi desa dapat menjadi motor perubahan sosial dan peningkatan kualitas hidup warga.
“Dengan prestasi yang terus meningkat setiap tahun, kami optimistis perpustakaan desa akan menjadi garda depan dalam penguatan budaya baca, transformasi digital, dan pembangunan manusia seutuhnya,” pungkas Ulfi.
Kemenangan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk ikut menumbuhkan semangat literasi, membangun generasi yang gemar membaca, dan menciptakan masyarakat yang cerdas serta adaptif terhadap perubahan zaman. (Bambang/Red)
















