Krucil, Probolinggo — Sejumlah aktivis yang tergabung dalam *Aliansi Aktivis Kabupaten Probolinggo* melakukan kegiatan bertajuk “Bolang” di Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, tepatnya di *Rumah Susu KUD Argopuro* yang berlokasi di Jalan Dewi Rengganis RT 16 RW 03, Selasa (28/10/2025).
Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus diskusi terbuka antara para aktivis dengan pelaku usaha lokal mengenai potensi ekonomi berbasis masyarakat di wilayah pegunungan Probolinggo bagian barat.


Koordinator kegiatan, **Kang Suli**, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kecamatan Krucil memiliki potensi besar di sektor peternakan, pertanian, dan pariwisata alam yang belum tergarap maksimal. Ia menilai sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan kelompok aktivis dapat menjadi motor penggerak kebangkitan ekonomi desa.
“Kami datang ke sini bukan hanya jalan-jalan, tapi untuk melihat langsung potensi masyarakat yang perlu didorong dan dikawal bersama. Rumah Susu Krucil ini salah satu bukti nyata bahwa warga bisa mandiri kalau diberi ruang,” ujar Kang Suli.
Selain berdialog dengan pengelola *KUD Argopuro*, para aktivis juga meninjau fasilitas pengolahan susu sapi dan berbincang dengan para peternak. Mereka mendengar langsung kendala yang dihadapi, mulai dari keterbatasan alat produksi, fluktuasi harga susu, hingga akses pemasaran yang masih terbatas.
Dalam kesempatan yang sama, beberapa anggota Aliansi menilai bahwa sektor UMKM berbasis hasil peternakan dan pertanian di Krucil perlu mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
“Selama ini warga sudah kreatif, tinggal bagaimana pemerintah hadir dengan pendampingan teknis, modal, dan promosi. Jangan sampai potensi sebesar ini stagnan hanya karena minim dukungan,” kata salah satu aktivis, Muji.
Kang Suli menegaskan bahwa Krucil bukan sekadar wilayah penghasil susu, tetapi juga memiliki potensi wisata edukatif yang luar biasa.
“Rumah Susu ini bisa jadi destinasi edukatif anak sekolah. Belajar soal peternakan, produksi susu, hingga pemasaran. Kalau dikelola baik, dampaknya besar bagi ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Para aktivis berharap kegiatan semacam ini terus digalakkan di kecamatan lain sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap pembangunan berbasis masyarakat.
(Bambang/*)
























