Inhi, Tempuling – Bencana Banjir di Dusun Cabang galah Desa Mumpa Kec.Tempuling Kab. Inhil tak kunjung surut, warga harap segera ada perhatian serius dari pemerintah setempat dan stake holder yang ada di inhil, terutama bantuan sembako dan obat obatan. (7/1/2024)
Tim gabungan tampak mulai turun kelokasi bencana untuk melakukan peninjauan, pendataan dan pengecekan, tim yang hadir terdiri dari BPBD Kab. Inhil, 5 Orang, PT. SRL 6 Orang. Staf Kec.Tempuling 1 Orang. Babinsa Mumpa, 1 Orang. Staf Desa Mumpa, 2 Orang.(6/1/24)
Saat dikonfirmasi awak media Babinsa Koramil 03/Tpl Serka Nuryadi menuturkan, hujan yang turun dengan intensitas yang tinggi di daerah kecamatan Tempuling desa mumpa dalam waktu yang lama, mengakibatkan banjir dan genangan air. Ditambah lagi air sedang pasang, kedalaman air sampai saat ini mencapai -+30 cm, namun Aktifitas warga masih bisa berjalan, saat ini warga masih menempati rumahnya masing masing.
“Kami sudah koordinasi dengan Apdes dan kepala desa untuk mengambil tindakan yang perlu bilamana banjir tidak surut dan semakin tinggi, kami bersama tim sudah menyediakan segala alat bantu evakuasi yang dibutuhkan, selain itu kami juga sudah Mendata warga yang terdampak akibat banjir, bersama BPBD dan perangkat Desa, kami selalu Memantau dan melaporkan perkembangan dilokasi banjir, dan kami Menghimbau warga Masyarakat, agar menjaga anak anak untuk tidak bermain main dipinggir sungai”, kata Serka nuryadi
Lebih lanjut Serka ruryadi menambahkan, kurang lebih 119 KK terdampak berhasil terdata, mulai dari parit 3 s/d 10 Terdampak banjir, namun sampai saat ini tidak ada Korban jiwa” imbuh Babinsa
Salah satu anggota BPBD berkomentar, setelah melihat kondisi banjir tersebut, saat ini masih dikatakan aman, karena warga sebagian masih beraktifitas, walaupun di genangi air.
” jika beberapa hari kedepan debit air semakin meningkat sehingga warga harus mengungsi tentunya pemerintah desa harus menyiapkan atau memfasilitasi pengungsian” ujar cecep anggota BPB
Kepala dusun setempat sempat berbincang dengan salah satu anggota BPBD yang hadir saat itu, soal sulitnya banjir untuk surut, sumber air selain memang akibat curah hujan, meningkatnya debit air, juga berasal dari pembuangan air parit perusahaan kayu PT. SRL yang berlebihan ke parit pemukiman warga. cecep menanggapi, “jika memang alur pembuangan air melewati sungai pemukiman warga itu memang harus kita sering konfirmasi dengan perusahaan supaya bisa memperhatikan warga yg terdampak” ujar Cecep anggota BPBD inhil.
Saat dikunjungi awak media warga Sampaikan harapanya, diantaranya supaya pemerintah mau berusaha terus untuk segera mendesak perusahaan tersebut untuk menutup kembali bendungan atau mengatur bendungan perusahan, supaya banjir cepat surut, sulitnya surut jika terjadi banjir ini terjadi 5 tahun kebelakang sejak perusahaan membuang air nya ke parit warga.
“Dulu sebelum PT SRL membuang airnya ke parit pemukiman warga banjir cepat surut kok, saya melihat pemerintah sering turun kelokasi untuk meninjau kondisi ini, tapi entah kenapa parit perusahaan tidak kunjung ditutup kembali, akhirnya warga yang menderita” ujar warga
Warga juga berharap agar pemerintah dan perusahaan memahami kondisi ini dan segera kirimkan bantuan sembako dan obat obatan.
“Kami rela Kalau akhirnya harus mengungsi, kami siap tapi ya tolong lah, segerakan bantuan sembako dan obat obatan untuk kami, soalnya aktivitas ekonomi kami sudah cukup lama terhambat dampak banjir”, harap warga
(Tim/red)