Probolinggo – Menuju Kabupaten Probolinggo SAE, program 100 hari Bupati Probolinggo yang baru, Gus dr. Haris, bersama Wakil Bupati Lora Fahmi AHZ, menggelar apel perdana di Alun-Alun Kota Kraksaan pada Senin (10/3). Apel ini dihadiri oleh seluruh jajaran perangkat daerah, termasuk Sekretaris Daerah (Sekda), kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
Dalam amanatnya, Bupati Haris menekankan pentingnya sinergi dan gotong royong dalam menjalankan pemerintahan. “Hari ini menjadi momentum bagi kita semua untuk saling bertemu, berinteraksi, dan memperkuat kebersamaan. Kami ingin membangun Kabupaten Probolinggo dengan semangat kolaborasi, karena tanpa kerja sama yang baik, pembangunan tidak akan berjalan maksimal,” ujarnya.
Penyerahan Santunan BPJS bagi Masyarakat
Selain menyampaikan arahan terkait pemerintahan, Bupati Haris juga menyerahkan santunan BPJS kepada beberapa penerima sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang membutuhkan. Adapun penerima santunan tersebut di antaranya:
- Desa Pegalangan Kidul, Kecamatan Maron: Pewaris N. Jamal BA menerima santunan sebesar Rp42 juta.
- Desa Karanggeger, Kecamatan Pajarakan: Pewaris alm. Amir Lukman menerima santunan kematian sebesar Rp42 juta dan beasiswa Rp168 juta untuk dua anak, dengan total bantuan Rp210 juta.
- Desa Randupitu, Kecamatan Gending: Pewaris alm. H. Muzaki menerima santunan Jaminan Kematian (JKN) sebesar Rp42 juta.
- Desa Pendil, Kecamatan Banyuanyar: Pewaris alm. Artimo menerima santunan JKN sebesar Rp42 juta.
Santunan ini merupakan bagian dari program jaminan sosial yang bertujuan untuk memberikan perlindungan finansial bagi keluarga yang kehilangan pencari nafkah.
100 Hari Kerja: Transformasi Kota Kraksaan dan Pelayanan Publik
Bupati Haris mengungkapkan bahwa dalam 100 hari pertama kepemimpinannya, fokus utama adalah mempercepat transformasi Kota Kraksaan sebagai ibu kota kabupaten yang lebih modern dan nyaman bagi masyarakat. Salah satu program unggulannya adalah revitalisasi Alun-Alun Kraksaan agar lebih ramah bagi pejalan kaki.
“Kami ingin menjadikan Alun-Alun sebagai ikon baru Kabupaten Probolinggo dengan konsep full pedestrian, seperti yang diterapkan di Malioboro, Yogyakarta. Ruang publik ini akan lebih nyaman dan dapat menjadi pusat kegiatan masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, Pemkab Probolinggo juga akan melakukan digitalisasi dalam pelayanan publik. “Kami ingin semua data pemerintahan berbasis satu pintu. Ini akan membuat pelayanan lebih cepat, efektif, dan efisien,” tambahnya.
Dalam bidang olahraga dan fasilitas umum, pemerintah akan melakukan revitalisasi stadion untuk menunjang aktivitas masyarakat. Sementara itu, untuk infrastruktur, program Probolinggo Menyala akan dijalankan guna meningkatkan pencahayaan jalan, yang diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan mendukung perekonomian warga di malam hari.
Stabilitas Harga dan Program untuk ASN
Menjelang Idulfitri, Pemkab Probolinggo berkomitmen menjaga kestabilan harga bahan pokok dengan turun langsung ke pasar-pasar. “Kami tidak ingin masyarakat terbebani akibat kenaikan harga. Oleh karena itu, kami akan memastikan harga tetap stabil dengan melakukan pemantauan dan intervensi jika diperlukan,” tegasnya.
Di sisi lain, untuk meningkatkan kesejahteraan ASN, Pemkab akan menerapkan program ASN SAE Keluarga, yang memungkinkan pegawai ditempatkan lebih dekat dengan domisili mereka. Bagi ASN yang bersedia bertugas di daerah terpencil, akan diberikan insentif khusus sebagai bentuk apresiasi.
Selain itu, program SAE Law Care juga akan diterapkan untuk memberikan pendampingan hukum bagi ASN. “Kami ingin para ASN bekerja dengan nyaman tanpa rasa khawatir terhadap permasalahan hukum yang mungkin terjadi di luar kendali mereka,” terang Bupati Haris.
Amanah dan Harapan Bupati Haris
Mengakhiri sambutannya, Bupati Haris mengajak seluruh ASN untuk bekerja dengan semangat, dedikasi, dan penuh integritas. “Jabatan ini bukan sekadar kedudukan, tetapi amanah. Jika dijalankan dengan baik, insyaallah akan membawa berkah bagi kita semua,” pungkasnya.
Dengan program kerja yang telah dipaparkan, diharapkan dalam 100 hari ke depan akan terlihat perubahan nyata di Kabupaten Probolinggo, terutama dalam pelayanan publik, infrastruktur, dan kesejahteraan masyarakat. (Bng)
