Patrolihukum.net, Probolinggo – PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) kembali menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat konektivitas maritim nasional. Dalam pertemuan ketiga yang berlangsung di Kantor PT DABN Probolinggo pada Rabu, 18 Juni 2025, pihak DABN bersama Kantor Regional ASDP dan tim teknis dari Cabang ASDP Lombok, Surabaya, dan Banyuwangi membahas tindak lanjut atas nota kesepahaman (MoU) yang sebelumnya telah ditandatangani antar pihak.
Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Utama PT DABN Probolinggo, Andri Irawan, yang didampingi oleh Direktur Operasional dan Pemeliharaan Umum serta Staf Ahli. Dalam forum strategis tersebut, para peserta melakukan evaluasi teknis sekaligus menyusun langkah operasional pembukaan jalur baru Long Distance Ferry (LDF) Probolinggo–Lembar.

Perwakilan ASDP Surabaya, Wijaya, dalam pemaparannya menyampaikan keyakinannya terhadap kesiapan Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo untuk bersaing dengan pelabuhan besar seperti Tanjung Perak di Surabaya. “Pelabuhan Probolinggo memiliki keunggulan dari sisi efisiensi waktu pelayaran dan jalur lintas yang lurus tanpa harus memutar karena keberadaan Jembatan Suramadu. Selain itu, letaknya yang dekat dengan akses jalan tol nasional dan kondisi pelabuhan yang relatif bebas dari antrean bongkar muat memberikan nilai tambah tersendiri,” ungkap Wijaya.
Hal senada juga disampaikan oleh pimpinan ASDP Lombok, Agus. Ia menilai bahwa pembukaan jalur pelayaran dari Probolinggo akan memperkuat konfigurasi rute strategis Pelabuhan Gilimas. “Dengan adanya jalur baru ini, potensi pengembangan rute seperti Gilimas–Tanjung Perak, Gilimas–Tanjung Wangi, Gilimas–Lembar, dan Gilimas–Probolinggo semakin terbuka luas. Ini akan menjadi bagian dari sistem pelayaran regional yang terintegrasi dan berkelanjutan, mendukung inisiatif strategis Gerbang Baru Nusantara yang digagas oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak,” ujarnya.
Data teknis yang dihimpun menunjukkan kesiapan infrastruktur PT DABN dalam mendukung rencana tersebut. Sejak tahun 2022, pengembangan Dermaga I telah dilakukan melalui perpanjangan jetty sepanjang 43 meter, serta penambahan beaching point. Kapal-kapal Ro-Ro yang melayani rute Probolinggo–Sumenep juga telah beberapa kali bersandar dengan baik selama periode 2020 hingga 2022, menjadi bukti kesiapan operasional pelabuhan tersebut.
Evaluasi komprehensif terhadap aspek nautika, operasional, dan kelayakan jalur telah dilakukan bersama para tenaga ahli dari cabang-cabang ASDP. Hasilnya menunjukkan sinergi yang positif antara PT DABN, PT PWJ, dan ASDP Indonesia Ferry (Persero). Kolaborasi ini diharapkan menjadi pondasi kuat dalam membangun sistem logistik antar-pulau yang efisien dan kompetitif.
“Gerbang Baru Nusantara bukan hanya narasi pembangunan, tetapi sebuah langkah nyata untuk mempercepat integrasi infrastruktur, membuka jalur perdagangan baru, serta menciptakan konektivitas ekonomi kawasan timur Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” tandas Andri Irawan menutup pertemuan tersebut.
Komitmen bersama ini akan segera ditindaklanjuti dengan uji coba teknis dan penyusunan rencana operasional tahap lanjut, dengan harapan rute Probolinggo–Lembar dapat segera terealisasi dalam waktu dekat. (Bambang)
Catatan Redaksi:
Langkah nyata DABN dan ASDP ini menjadi bagian penting dari transformasi konektivitas maritim di Indonesia, khususnya dalam mendukung perekonomian kawasan timur yang selama ini masih memiliki keterbatasan akses logistik. Kami akan terus mengikuti perkembangan jalur pelayaran baru ini untuk memberikan informasi terkini kepada pembaca.