Menu

Mode Gelap
TNI AD Berjuang Bersama Rakyat, Kodim 0820 Peringati Hari Juang Ke-79 Polsek Widang Tingkatkan Patroli di Perbatasan Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Advokat Muda Salamul Huda Nahkodai GP Ansor Kota Probolinggo Masa Khidmat 2024-2029 88 Karateka Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat Kodim 1009/Tanah Laut Peringatan Hari Juang Kartika TNI AD Ke-79, Dandim Tanah Laut Ajak Rakyat Bersama TNI Jaga NKRI HUT Ke-10 Sanggar Seni Reog Singo Lawu: Dukungan PKB Marelan

TNI-POLRI

TNI-Polri Kawal Sembahyang Nyepi di Pura Agung Datu Magintir HST

badge-check


					TNI-Polri Kawal Sembahyang Nyepi di Pura Agung Datu Magintir HST Perbesar

Patrolihukum.net // BARABAI – Sebanyak tujuh personel dari Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah (HST) dan Polres HST dikerahkan untuk mengamankan jalannya persembahyangan Hari Raya Nyepi umat Hindu di Pura Agung Datu Magintir, Desa Labuhan, Kecamatan Batang Alai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, pada Minggu (30/3/2025) pagi.

Perayaan Nyepi ini merupakan bagian dari Tahun Baru Saka 1947. Umat Hindu melaksanakan sembahyang setelah menjalani Puasa Catur Brata Penyepian selama 24 jam, yang mencakup empat pantangan utama: tidak menyalakan api (amati geni), tidak bekerja (amati karya), tidak bepergian (amati lelungan), dan tidak bersenang-senang (amati lelanguan).

TNI-Polri Kawal Sembahyang Nyepi di Pura Agung Datu Magintir HST

Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) HST, Susi Kasmina, menjelaskan bahwa setelah Nyepi, umat Hindu melaksanakan ritual Ngembak Geni, yang menandai akhir dari prosesi penyepian.

“Ngembak Geni adalah momen untuk kembali beraktivitas seperti biasa dengan penuh kesucian hati. Setiap umat Hindu yang menjalankan Catur Brata Penyepian wajib melaksanakan sembahyang di Pura keesokan harinya,” ujarnya.

Dalam ritual ini, umat Hindu memanjatkan doa syukur kepada Sang Hyang Widhi atas berkah dan anugerah yang diberikan sepanjang tahun serta memohon kedamaian, keteguhan, dan ketentraman hati untuk satu tahun ke depan.

Setelah sembahyang, umat Hindu melanjutkan dengan prosesi Dharma Santi atau Sima Krama, yakni saling mengunjungi keluarga, kerabat, dan umat beragama lain untuk menjalin silaturahmi serta saling memaafkan atas kesalahan di masa lalu.

“Saling memaafkan adalah bagian penting dari perayaan ini, agar tercipta suasana lebih damai dan harmonis dalam kehidupan bermasyarakat,” jelas Susi Kasmina.

Untuk memastikan kelancaran acara, personel TNI-Polri yang bertugas melakukan pengamanan dengan mengawasi jalannya persembahyangan dan prosesi lainnya. Kehadiran aparat bertujuan memberikan rasa aman bagi umat Hindu dalam menjalankan ibadah mereka.

Pelaksanaan Hari Raya Nyepi di Desa Labuhan berjalan dengan khidmat, tertib, dan penuh makna spiritual, mencerminkan semangat toleransi dan keberagaman di wilayah Hulu Sungai Tengah.

(Edi D/mask95)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dukung Ketahanan Pangan, Koramil Loa Kulu Bersama Poktan Hidayatullah Baru Tanam Padi Varietas Mikongga

24 April 2025 - 12:48 WIB

Dukung Ketahanan Pangan, Koramil Loa Kulu Bersama Poktan Hidayatullah Baru Tanam Padi Varietas Mikongga

Perkuat Kerjasama Pertahanan, Menhan RI, Panglima TNI, Temui Sekertaris Pertahanan Nasional Filipina

24 April 2025 - 08:55 WIB

Perkuat Kerjasama Pertahanan, Menhan RI, Panglima TNI, Temui Sekertaris Pertahanan Nasional Filipina

Babinsa Sangasanga Jalin Komsos dengan Petugas PPL Bahas Program Pendampingan Pertanian

23 April 2025 - 11:54 WIB

Babinsa Sangasanga Jalin Komsos dengan Petugas PPL Bahas Program Pendampingan Pertanian

Tanam Harapan, Panen Ketahanan : Sinergi TNI-IPB Untuk Indonesia Berdaulat Pangan

21 April 2025 - 17:49 WIB

Tanam Harapan, Panen Ketahanan : Sinergi TNI-IPB Untuk Indonesia Berdaulat Pangan

Babinsa Bunga Jadi Lakukan Pendampingan Wujudkan Swasembada Pangan Sektor Pertanian Hortikultura

21 April 2025 - 08:32 WIB

Babinsa Bunga Jadi Lakukan Pendampingan Wujudkan Swasembada Pangan Sektor Pertanian Hortikultura
Trending di TNI-POLRI