**Tehran, Parstoday** – Kanal 12 rezim Zionis merilis hasil survei terbaru yang menunjukkan penurunan signifikan dalam kepercayaan masyarakat Israel terhadap kemampuan militer mereka untuk mencapai kemenangan dalam potensi konflik dengan Hizbullah Lebanon.
Menurut Pusat Informasi Palestina yang mengutip Pusat Studi Keamanan Nasional Israel, mayoritas penduduk di wilayah pendudukan menganggap tujuan perang di Gaza tidak akan tercapai sepenuhnya atau sebagian besar. Hasil survei ini mencerminkan ketidakpastian yang mendalam dalam pandangan publik terhadap efektivitas strategi militer Israel.

Sebelumnya, media Zionis menggambarkan dampak serius dari rilis video oleh drone canggih Hizbullah, yang menyoroti kemampuan intelijen mereka tanpa menampilkan korban jiwa atau luka-luka. Hal ini dianggap sebagai pesan yang kuat dari Hizbullah terhadap Israel.
Sumber Zionis menegaskan bahwa waktu perilisan video ini tidak kebetulan, melainkan sengaja disusun untuk bertepatan dengan kunjungan Amos Hochstein, utusan khusus AS untuk Lebanon dan Israel, menunjukkan kompleksitas situasi geopolitik di wilayah tersebut.
Dalam tanggapannya, analis Zionis Yossi Melman mengatakan, “Perencanaan strategis Hizbullah berhasil mengumpulkan informasi penting dari wilayah kami selama 18 tahun terakhir sejak perang tahun 2006, sebuah pencapaian luar biasa yang memperkuat posisi mereka.”
Sementara itu, artikel dari New York Times menyoroti bahwa kebijakan destruktif Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, semakin mengisolasi Israel di panggung internasional. Pandangan ini mencerminkan kekhawatiran global terhadap stabilitas di Timur Tengah.
Business Insider juga melaporkan lonjakan migrasi dari wilayah pendudukan dan penurunan investasi hingga 232 persen, menandakan dampak negatif dari ketegangan yang terus berlanjut terhadap ekonomi Israel.
Henley & Partners mencatat bahwa reputasi Israel sebagai tujuan investasi aman semakin tergerus akibat ketidakpastian geopolitik yang berkelanjutan, memicu kekhawatiran akan dampak jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi mereka.
(Redaksi)