Kota Probolinggo, Patrolihukum.net – Gelombang aksi solidaritas atas wafatnya Affan Kurniawan (21), driver ojek online (Ojol) asal Jakarta, terus mengalir hingga ke berbagai daerah. Pada Sabtu (30/08/2025) sore, Komunitas Dai Muda Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Probolinggo bersama jajaran Polres Probolinggo Kota menggelar sholat ghaib dan tabur bunga di depan Mapolres.
Kegiatan tersebut diikuti ratusan personel kepolisian, dai muda MUI, serta masyarakat yang hadir untuk memberikan doa terbaik bagi almarhum. Sholat ghaib dipimpin langsung oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo, Dr. H. Ahmad Hudri, S.T, M.A.P.

Kapolres: Wujud Duka dan Solidaritas
Kapolres Probolinggo Kota AKBP Rico Yumasri menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya Affan. Ia menegaskan bahwa doa bersama ini merupakan wujud solidaritas dan bentuk kebersamaan antara masyarakat dan kepolisian.
“Kami atas nama keluarga besar Polres Probolinggo Kota turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas kepergian almarhum Affan Kurniawan. Kita semua merasakan duka yang mendalam atas kejadian tersebut,” ujar Kapolres.
Kapolres berharap kejadian serupa tidak terulang kembali dan situasi keamanan di Kota Probolinggo tetap aman dan kondusif. Ia menekankan pentingnya sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam menciptakan suasana damai.
“Semoga kegiatan simbolis yang positif ini bisa terus berlanjut, memberikan dampak baik, dan ditularkan di wilayah lain,” tambahnya.
Kehadiran Dai Muda MUI, Bukti Kota Kondusif
Dalam kesempatan itu, Kapolres juga mengapresiasi kehadiran Dai Muda MUI. Menurutnya, kehadiran para dai dalam kegiatan damai menunjukkan bahwa Kota Probolinggo adalah wilayah yang aman dan penuh kebersamaan.
“Alhamdulillah selama ini kita selalu bersinergi dengan jajaran MUI. Silakan melaksanakan kegiatan positif, kami akan selalu mendukung,” tegasnya.
Ia juga mengajak seluruh dai muda untuk mendoakan agar Kota Probolinggo senantiasa nyaman, aman, tertib, dan terkendali.
Ketua MUI: Mari Jaga Negeri Bersama
Sementara itu, Ketua MUI sekaligus Ketua FKUB Kota Probolinggo, Dr. H. Ahmad Hudri, menegaskan bahwa peristiwa yang menimpa almarhum Affan adalah duka seluruh bangsa.
“Semua warga patut berduka atas peristiwa di Jakarta. Semoga ini menjadi yang terakhir di negeri tercinta ini,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa masyarakat dan kepolisian harus saling melengkapi, mengingatkan, serta menjaga negeri bersama-sama.
“Polisi barangkali punya kekurangan, begitu juga kita sebagai masyarakat. Mari saling mengingatkan dengan cara yang baik, demi keamanan bersama,” lanjutnya.
Tabur Bunga dan Pernyataan Sikap
Selain sholat ghaib, kegiatan ini juga diisi dengan tabur bunga, pembacaan puisi, serta pernyataan sikap yang dibacakan oleh dai muda MUI Kota Probolinggo. Aksi ini menjadi simbol doa dan penghormatan bagi almarhum sekaligus pesan damai bagi masyarakat.
Kegiatan berjalan dengan khidmat dan penuh keharuan. Ratusan peserta larut dalam doa bersama, berharap agar peristiwa duka semacam ini tidak lagi terjadi serta bangsa Indonesia tetap dalam lindungan Allah SWT.
(Bambang)















