**Probolinggo, Patrolihukum.net** – Dalam semangat memperingati Hari Sumpah Pemuda tahun 2025, Korwil Bidang Pendidikan dan Kebudayaan (Dikdaya) Kecamatan Sumberasih menggandeng Tim Peningkatan Mutu Pendidikan (TPMP), Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), serta Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) untuk menggelar ajang **“Quis & Challenge Pembelajaran Mendalam: Menyala dalam Semangat Sumpah Pemuda”**, di SDN Banjarsari III Kecamatan Sumberasih, Sabtu (25/10/2025).
Kegiatan yang sarat edukasi ini dibuka langsung oleh **Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo, Hary Tjahjono**, dan dihadiri sejumlah pejabat pendidikan, di antaranya **Korwil Bidang Dikdaya Kecamatan Sumberasih, Maini Yudiningsih**, Ketua TPMP Kecamatan Sumberasih **Agustin Nur Laili**, Ketua PGRI Cabang Sumberasih **Nuradenan**, serta Ketua K3S Kecamatan Sumberasih **Suwarno**.
Sebanyak **28 lembaga SD** di Kecamatan Sumberasih berpartisipasi dalam kegiatan ini, masing-masing mengirim **dua guru terbaik** untuk mengikuti tiga babak tantangan yang menguji kemampuan **kognitif, reflektif, dan praktik profesional**.
Pada **babak pertama**, peserta menghadapi **quis digital** berisi 20 soal pilihan ganda dan 5 soal benar-salah melalui laptop dan gawai. Hasilnya mengantarkan **15 sekolah** melaju ke **babak kedua**, yakni studi kasus pembelajaran. Dari sana, hanya **enam lembaga** yang berhasil menembus **babak final**, di mana mereka memaparkan praktik baik pembelajaran mendalam di hadapan dewan juri profesional.
Juri terdiri dari **Pengawas SD Kecamatan Sukapura, Nurchabibah Umaroh**, dan **Pengawas SD Kecamatan Wonomerto, Burhanuddin**. Setelah proses seleksi ketat, **SDN Gili Ketapang II** keluar sebagai **juara pertama**, disusul **SDN Banjarsari III** dan **SDN Banjarsari I** di posisi kedua dan ketiga. Sedangkan **SDN Muneng Leres II, SDN Ambulu II, dan SDN Muneng Leres III** masing-masing menempati **juara harapan satu hingga tiga**.
Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, **Hary Tjahjono**, memberikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan kegiatan yang dinilainya sebagai langkah nyata peningkatan mutu pendidikan.
“Alhamdulillah, ini waktu saya kunjungan pertama ke lembaga. Jadi sekalian monitoring, evaluasi, sekaligus mengenalkan diri dan menyampaikan arah kerja ke depan,” ujarnya.
Menurut Hary, pendekatan tematik seperti ini penting untuk menghadapi tantangan pendidikan masa kini yang semakin kompleks. Ia berharap agar **korwil lain di Kabupaten Probolinggo** dapat meniru inovasi kegiatan semacam ini.
“Kegiatan seperti ini sangat baik. Harapannya korwil lain bisa meniru sesuai kebutuhan wilayahnya masing-masing. Ini sejalan dengan arahan Gus Bupati untuk terus melakukan **upgrading skill guru**,” tegasnya.
Hary juga menambahkan bahwa tujuan utama dari kegiatan pendidikan seperti ini adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
“Mudah-mudahan bisa berlanjut di masa mendatang. Sukses terus, agar indikator pendidikan di Kabupaten Probolinggo semakin baik dan daerah kita makin **SAE**,” tambahnya optimistis.
Sementara itu, **Korwil Bidang Dikdaya Kecamatan Sumberasih, Maini Yudiningsih**, menjelaskan bahwa kegiatan quis dan challenge bukan hanya kompetisi akademik, melainkan wadah reflektif untuk menghidupkan semangat **guru Merdeka Belajar**.
“Kegiatan ini bukan sekadar ajang lomba, tetapi momentum untuk menyalakan semangat guru Merdeka Belajar yang berpikir reflektif, kolaboratif, dan berdampak nyata bagi peserta didik,” ujarnya.
Maini menekankan bahwa esensi kegiatan ini adalah mendorong guru agar memahami konsep **pembelajaran mendalam (deep learning)**.
“Kami ingin setiap guru memahami bahwa tugasnya bukan hanya mengajar, tetapi membangkitkan kesadaran berpikir kritis siswa,” jelasnya.
Lebih jauh, ia menilai kegiatan ini juga mampu memperkuat **solidaritas dan kompetisi sehat antar pendidik**.
“Nilai-nilai Sumpah Pemuda seperti semangat persatuan dan perjuangan harus hidup di dunia pendidikan. Dalam diri setiap guru tersimpan nyala api yang mampu mengubah arah kehidupan anak-anak bangsa,” tegasnya penuh makna.
Menurut Maini, pelaksanaan quis dan challenge tahun ini menunjukkan hasil positif terhadap peningkatan **kompetensi pedagogik** guru di Kecamatan Sumberasih.
“Secara umum, kegiatan ini berjalan cukup efektif dalam mendorong penerapan pembelajaran mendalam. Antusiasme peserta menunjukkan motivasi guru untuk terus mengembangkan diri,” ungkapnya.
Meski demikian, ia menyarankan agar kegiatan serupa di masa depan dilengkapi dengan **pendampingan proyek berbasis pembelajaran (project-based learning)** serta peningkatan dukungan **media interaktif digital** agar hasilnya lebih maksimal.
“Semangat guru luar biasa. Ke depan, kami berharap kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang tidak hanya mencetak juara, tetapi juga melahirkan inovator pendidikan sejati di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya.
**(Bambang/Red/***)**
