Kota Malang – Kapolresta Malang Kota menggelar kompetisi historis pertama kali di Indonesia dalam bentuk turnamen sepak bola amputasi di Lapangan Stadion Gajayana pada Minggu (16/06/2024). Acara yang dinamai Kapolresta Malang Kota Cup 2024 ini menjadi bagian dari peringatan Hari Bhayangkara ke-78.
Kombes Pol Budi Hermanto, yang juga dikenal sebagai “Bapak Disabilitas”, menginisiasi kegiatan ini dengan tujuan memberikan kesempatan kepada kaum difabel untuk menampilkan bakat mereka dalam olahraga. Turnamen Fourfeo Sepakbola Amputasi ini diikuti oleh empat tim dari empat wilayah di Jawa Timur, termasuk Malang Raya, Surabaya, Jember, dan Madura.

Pj. Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, hadir dalam acara tersebut bersama Dandim 0833/Kota Malang, Letkol Arm. Aris Gunawan, M. Han, untuk memberikan dukungan dan apresiasi atas inisiatif Polresta Malang Kota dalam mengembangkan olahraga bagi difabel.
“Dukungan penuh dari Pemerintah Kota Malang akan terus kami berikan untuk mendukung sepak bola amputasi, karena ini bukan sekadar olahraga, tetapi juga memupuk kebersamaan dan memberikan kesempatan bagi difabel untuk menunjukkan kemampuan mereka,” ujar Wahyu Hidayat.
Pj. Wali Kota juga menegaskan komitmen pemerintah untuk melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Parariwisata (Disporapar) Kota Malang dalam memfasilitasi kebutuhan atlet, terutama dalam pembinaan.
Turnamen ini berlangsung dengan aman dan kondusif selama enam sesi dengan durasi masing-masing 2 × 15 menit. Persaid Jember meraih juara pertama dengan 7 poin, diikuti oleh Persas Surabaya dengan 6 poin sebagai juara kedua, dan Persama Malang sebagai tuan rumah menduduki posisi ketiga dengan 2 poin. Sementara itu, Persam Madura dianugerahi kategori Fair Play.
Ketua Persama, Sueb (52), menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kapolresta Malang Kota atas dukungan dalam penyelenggaraan Fourfeo ini. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi institusi lain untuk mendukung pengembangan olahraga bagi difabel.
Dengan suksesnya acara ini, harapan untuk melanjutkan kegiatan serupa di masa depan semakin besar, dengan harapan bisa memberi kesempatan lebih banyak lagi kepada atlet difabel untuk berpartisipasi dan berkembang dalam olahraga sepak bola amputasi.
(Yahmin/Tim/*)
















