Patrolihukum.net, KUNINGAN – Suasana tenang di Desa Mancagar, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan, mendadak geger setelah penemuan sesosok mayat laki-laki di saluran pengairan areal pesawahan Blok Jaha, Senin (07/07/2025) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Korban diketahui bernama Juhari, S.Pd, warga setempat yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani.
Mayat korban pertama kali ditemukan oleh sejumlah anak-anak yang sedang memancing di sekitar lokasi kejadian. Mereka mendapati tubuh Juhari dalam posisi tengkurap di saluran air sawah yang tidak terlalu dalam. Sontak saja, pemandangan itu membuat mereka ketakutan dan segera melaporkannya kepada perangkat desa.

Informasi tersebut langsung ditindaklanjuti oleh aparat desa yang kemudian meneruskan laporan ke pihak kepolisian sektor (Polsek) Lebakwangi. Tidak lama berselang, petugas gabungan dari Polsek, Koramil, dan tim identifikasi dari Mapolres Kuningan tiba di lokasi untuk melakukan proses evakuasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kapolsek Lebakwangi, melalui keterangan resminya, membenarkan adanya penemuan jenazah seorang warga di areal persawahan. “Korban ditemukan dalam kondisi tengkurap di saluran air. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau bekas penganiayaan pada tubuhnya,” ujar salah satu petugas di lapangan.
Keterangan dari pihak keluarga menyebutkan bahwa almarhum Juhari memiliki riwayat penyakit vertigo menahun yang kerap kambuh, terutama saat bekerja terlalu lama di bawah sinar matahari. Hal itu diperkuat dengan pernyataan sang istri, Rosini, yang menyebutkan bahwa sebelum pergi ke sawah, Juhari sempat mengeluh pusing namun tetap memaksakan diri untuk mempersiapkan panen yang rencananya akan dilakukan esok harinya.
“Kami sudah ikhlas, ini memang musibah. Bapak sering bilang kepalanya suka pusing mendadak, apalagi kalau cuaca panas. Tapi beliau orangnya gigih, tetap ke sawah karena besok mau panen,” ungkap Rosini dengan mata berkaca-kaca.
Setelah dilakukan pemeriksaan luar oleh tim medis dan kepolisian, serta atas permintaan keluarga yang menolak dilakukan otopsi, jenazah Juhari diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan. Prosesi pemakaman pun dilaksanakan malam harinya dengan diiringi suasana duka mendalam dari warga sekitar.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat, khususnya para petani yang bekerja di areal terbuka seperti persawahan, untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatan sebelum beraktivitas. Risiko bekerja di lingkungan panas dan lembab, terlebih bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit, bisa berujung fatal jika tidak diwaspadai.
Pemerintah Desa Mancagar juga mengimbau kepada warganya untuk lebih memperhatikan aspek keselamatan kerja, serta tidak segan beristirahat jika kondisi tubuh tidak memungkinkan untuk melanjutkan aktivitas berat di lapangan.
“Kami turut berduka sedalam-dalamnya atas kepergian Pak Juhari. Beliau dikenal sebagai sosok yang baik, rajin, dan berdedikasi tinggi terhadap pekerjaannya. Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” ujar Kepala Desa Mancagar saat diwawancarai.
Penemuan jenazah ini menambah daftar insiden tragis yang menimpa petani di Kabupaten Kuningan, dan menjadi perhatian serius bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan faktor kesehatan dalam bekerja. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali.
Sumber: Mulus Mulyadi
Published: Editor Redaksi MPH