Patrolihukum.net // Lombok Barat, 30 April 2025 — Proses pemberangkatan Calon Jamaah Haji (CJH) asal Kabupaten Lombok Barat menuai kritik tajam dari elemen masyarakat. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kasta NTB Lombok Barat menilai bahwa Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Barat telah lalai dalam melakukan persiapan, sehingga berdampak langsung terhadap kenyamanan dan ketenangan para CJH serta keluarganya.
Menurut pantauan dan aduan yang diterima oleh Kasta NTB DPD Lobar, hingga hari keberangkatan, masih terdapat sejumlah CJH yang belum menerima perlengkapan secara lengkap. Salah satu yang paling disorot adalah belum diterimanya seragam resmi haji oleh sejumlah jamaah, padahal atribut tersebut menjadi identitas penting dalam proses keberangkatan maupun selama di Tanah Suci.

Tak hanya itu, persoalan lain yang tidak kalah krusial adalah belum turunnya visa bagi beberapa jamaah. Bahkan dalam beberapa kasus, pasangan suami istri yang seharusnya berangkat bersama justru terpisah karena hanya salah satu dari mereka yang telah mengantongi visa. Kejadian ini tak pelak menimbulkan kecemasan mendalam di tengah keluarga, yang mengaku kecewa terhadap kinerja Kemenag Lobar.
“Ini adalah bentuk kelalaian yang tidak bisa dibiarkan. Bagaimana mungkin persiapan administratif dan teknis yang seharusnya dirampungkan jauh hari justru terbengkalai menjelang keberangkatan? Ini sangat memprihatinkan,” tegas perwakilan Kasta NTB DPD Lobar kepada media.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, Kepala Kemenag Lombok Barat belum bisa dihubungi untuk memberikan keterangan resmi terkait situasi tersebut. Upaya konfirmasi yang dilakukan awak media pun belum membuahkan hasil.
Sementara itu, Kantor Wilayah Kemenag NTB ketika dimintai tanggapannya menyatakan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan langkah-langkah intensif untuk menyelesaikan seluruh kendala yang ada. “Kami sedang berupaya maksimal agar semua proses bisa selesai dan jamaah bisa berangkat dengan tenang,” ujar salah satu pejabat Kanwil Kemenag NTB.
Kasta NTB DPD Lobar mendesak agar Kemenag Lombok Barat segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem dan prosedur yang diterapkan dalam proses pemberangkatan CJH. Mereka berharap agar kejadian serupa tidak kembali terulang di masa depan, demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi keagamaan tersebut.
“Ini bukan sekadar persoalan teknis. Ini menyangkut ibadah suci dan keberangkatan ke Tanah Suci. Seharusnya pihak Kemenag bisa lebih profesional dan menghormati perasaan para jamaah,” pungkasnya.
Sumber: ms
Published: Edi D